TUTUP
Ekonomi

Uang Palsu di Lampung Rp86,63 Juta

Admin
27 August 2012, 7:48 PM WAT
Last Updated 2016-03-09T22:29:33Z
BANDARLAMPUNG - Kantor Bank Indonesia (BI) Bandarlampung selama triwulan II 2012 menemukan dan menerima laporan uang palsu sebesar Rp86,63 juta.

Kepala Kantor BI Bandarlampung, Gandjar Mustika di Bandarlampung, Minggu (26/8) menyebutkan, jumlah uang palsu (upal) itu meningkat 76,99 persen dibandingkan triwulan I-2012.

Ia menjelaskan lebih lanjut, dalam sistem pembayaran, transaksi sistem pembayaran tunai antara bank umum dengan Kantor BI Bandarlampung selama triwulan II 2012 menunjukkan "net outflow".

Jumlah arus masuk yang turun dan jumlah aliran keluar yang meningkat menyebabkan aliran uang  kartal di BI BandarLampung pada triwulan II 2012 secara total mengalami "net-outflow" sebesar Rp1,93 triliun.

Transaksi perputaran kliring selama triwulan II 2012 mengalami peningkatan dari sisi jumlah warkat dan nominal dibandingkan triwulan sebelumnya.

Pada sisi lain, nilai transaksi meningkat sebesar 9,20 persen (kuartal terhadap kuartal/qtq) dari Rp6,46 triliun menjadi Rp7,06 triliun.

Sementara itu kegiatan penyelesaian transaksi keuangan bernilai besar melalui transaksi "real time gross settelment (RTGS)" di Lampung selama triwulan II mengalami penurunan dari sisi nominal meskipun dari sisi jumlah transaksi meningkat.

Dari sisi nominal, transaksi keuangan melalui RTGS mencapai Rp27,13 triliun atau turun 17,2 persen (qtq) dari triwulan sebelumnya sebesar Rp32,76 triliun.

Keuangan Daerah
Gandjar juga menilai kinerja keuangan Pemerintah Provinsi Lampung pada triwulan II 2012 lebih baik dibandingkan periode yang sama tahun 2011.

Hal itu terlihat dari pendapatan daerah Provinsi Lampung pada triwulan II 2012 yang telah mencapai 49,43 persen dari target tahun 2012 atau sebesar Rp1,78 triliun.

Pencapaian pendapatan pada triwulan II-2012 itu lebih tinggi dibandingkan pencapaian pada periode yang sama tahun 2011 yang mencapai 47,19 persen.

"Hal ini disebabkan oleh kenaikan penerimaan bagi hasil pajak dan bukan pajak yang diperoleh Provinsi Lampung," katanya.

close