TUTUP
Lampung

Polisi Kejar Rampok Lintas Pulau

Admin
03 August 2012, 6:33 AM WAT
Last Updated 2016-03-09T22:30:42Z

BANDARLAMPUNG - Aparat Reskrim Polresta Bandar Lampung mensinyalir Pulau Jawa dan Provinsi Sumatera Selatan menjadi tempat persembunyian pelaku perampokan, yang beberapa kali beroperasi di Kota Bandar Lampung.

Menurut Kasat Reskrim Kompol Musa Tampubolon, anggotanya tengah melakukan pengejaran di dua daerah tersebut, karena disinyalir usai beraksi di Bandar Lampung, mereka kabur dan sembunyi di sana.

"Dari keterangan beberapa saksi dan tersangka perampokan yang sudah tertangkap, memang kuat dugaan pelaku lainnya kabur ke Pulau Jawa dan Sumatera Selatan. Mereka ini merupakan pemain dari luar Lampung," tegas Musa, Kamis (1/8/2012).

Diketahui sejak dua bulan terakhir, sedikitnya sudah terjadi empat kali aksi perampokan di Kota Bandar Lampung. Total kerugian mencapai dua miliar rupiah lebih.

Bermula Senin, 18 Juni 2012, perampokan terjadi di Yayasan Pendidikan (YP) Unila. Enam pelaku menggasak tiga brankas berisi uang sekitar 500 juta, dan tiga logam mulia seberat 300 gram.

Kemudian Minggu, 1 Juli 2012, enam perampok bersenjata api menggasak empat toko emas di komplek Pasar Tempel Way Dadi Sukarame. Yakni Toko Emas Baru, Perhiasan Dhian Silver, Toko Emas Ilham, serta Toko Emas Mulia Jaya 99.

Aksi para perampok terbilang nekad, karena mereka beraksi di pasar dan suasana sedang ramai. Perampok berhasil menggondol ratusan gram emas dan perak serta uang sekitar Rp 100 juta lebih. Kerugian yang dialami empat pemilik toko mencapai Rp 1 miliar lebih.

Terakhir pada 2 Juli 2012, perampokan uang Rp 500 juta milik Kamarudin (71), bos jagung yang baru mengambil uang dari BCA Telukbetung.

Musa mengungkapkan, dari tiga lokasi perapokan tersebut, polisi sudah memeriksa puluhan saksi termasuk hasil rekaman CCTV milik SMA YP Unila.
"Saksi-saksi sudah kami periksa, sampai saat ini kami masih melakukan pengejaran. Kami tidak tinggal diam untuk menangkap para pelakunya," bebernya.
 
close