TULANGBAWANG - Ratusan orang memblokade jalan lintas timur (jalintim) di depan kantor KPU Tulangbawang (Tuba), dekat kantor Kecamatan Menggala, Rabu (1/8/2012).
Massa mengatasnamakan pendukung pasangan Frans Agung MP-Darwis Fauzi (Frada) ini berunjuk rasa menuntut KPU meloloskan Frada sebagai pasangan calon bupati dan wakil bupati.
Massa yang juga terdiri dari ibu-ibu pengajian itu tumpah ruah ke jalintim mulai sekitar pukul 13.00 WIB, hingga menyebabkan kemacetan panjang. Sampai Rabu malam, sejumlah peserta aksi masih berada di depan kantor KPU.
Kemacetan terjadi hingga puluhan kilometer, setidaknya dari Desa Gunung Batin, Kecamatan Terusan Nyunyai, Lampung Tengah, hingga Kecamatan Way Serdang, Mesuji.
Untuk mengurai kemacetan, Satuan Lalu Lintas Polres Tuba mengalihkan arus kendaraan ke jalur alternatif. Petugas mengalihkan kendaraan dari arah Palembang ke jalan lintas pantai timur (jalinpatim). Sementara dari arah Bandar Lampung, petugas mengalihkannya ke beberapa jalan kecil di Kota Menggala.
Tidak satu pun komisioner KPU yang berada di tempat saat massa pendukung Frada mendatangi kantor KPU Tuba. Sekretaris KPU Tuba Amri di hadapan massa berjanji menyampaikan tuntutan meloloskan Frada sebagai pasangan calon kepada komisioner KPU.
"Untuk sementara, kami baru bisa menampung dan menerima laporan dari masyarakat ini. Sesegera mungkin akan kami sampaikan kepada komisioner," ujar Amri.
Sebelum di kantor KPU, massa berunjuk rasa ke DPRD Tuba. Ketua Komisi A DPRD Tuba Hendriwansyah bersama beberapa anggota DPRD lainya menerima perwakilan massa.
Dalam pertemuan di ruang rapat DPRD, Juanda, salah seorang perwakilan massa, menyampaikan beberapa tuntutan. Salah satunya menolak hasil verifikasi syarat dukungan partai politik pengusung Frada oleh KPU Tuba.
"Kalau sampai pengumuman 4 Agustus nanti Frada tetap tidak lolos, kami menuntut verifikasi ulang dan penundaan pilkada," kata Juanda.