![]() |
| Demonstrasi yang dilakukan oleh Aliansi Masyarakat Peduli Tulangbawang (AMPT). (foto: Hurry Rauf/PelitaOnline) |
"Mendagri harus mencopot Bupati Mance karena dia ingin menggagalkan Pemilukada yang akan dilaksanakan 27 September 2012 mendatang"
JAKARTA - Setelah Komisi Pemilihan Umum (KPU) pusat didemo, kini giliran Menteri Dalam Negeri (Mendagri) menjadi sasaran massa Aliansi Masyarakat Peduli Tulang Bawang (AMPT). Mereka mendesak Mendagri Gamawan Fauzi untuk mencopot Bupati Tulangbawang, Abdurrahman Sarbini. Sebab, Bupati Sarbini alias Mance dianggap berupaya menggagalkan Pemilihan Kepala Daerah (Pimilukada) Kabupaten Tulangbawang (Tuba), Provinsi Lampung.
"Mendagri harus mencopot Bupati Mance karena dia ingin menggagalkan Pemilukada yang akan dilaksanakan September nanti," ujar Koordinator aksi yang mengasnamakan diri Aliansi Masyarakat Peduli Tulangbawang, Ahmad Wasil Purba saat menyampaikan orasinya di depan kantor Mendagri, Jakarta, Selasa (7/8).
Menurut Wasil, bupati Mance melakukan berbagai cara untuk menggagalkan pesta demokrasi lima tahunan di kota Tulangbawang tersebut. Salah satunya adalah, Bupati Mance mendalangi aksi demonstrasi dan gerakan yang penuh intimidatif.
"Sikap Mance ini dipicu karena gagalnya pasangan Frans Agung Putra-Darwis Fauzi sebagai Balon Bupati-Wakilnya. Frans Agung Putra ini anaknya Bupati Mance," katanya.
Selain mendalangi aksi demonstrasi, Wasil juga menambahkan bahwa Bupato Mance telah melakukan beberapa bentuk intervensi dalam menggagalkan Pemilukada Tuba tersebut. Bentuk-bentuk intervensi itu, katanya adalah, mengganti Sekretaris KPUD Tuba, menarik para Kasubag dan seluruh staf KPUD Tuba, berencana memboikot anggaran dan Pemilukada.
"Juga memaksa kepala kampung untuk menekan dan mendemo KPUD. Dia juga memprovokasi agar Pemilukada nanti rusuh. Padahal, Gagalnya pasangan Frans Agung Putra-Darwis Fauzi ini karena hasil verifikasi KPUD Tuba telah menyatakan bahwa pasangan ini tidak memenuhi syarat," katanya.
Kendati ada intevensi dari Bupati Mance, Wasil berharap KPU Pusat serius mengawal KPUD Tuba untuk tetap melaksanakan Pemilukada Tuba pada 27 September 2012 mendatang. Pengawalan dari KPU Pusat tersebut sangat penting sehingga KPUD Tuba tetap bekerja secara independen dan profesional.


