![]() |
Aparat dari Polda Lampung diterjunkan untuk mengamankan demostran |
TULANGBAWANG - Ratusan massa pendukung pasangan Frans Agung Mula Putra-Darwis Fauzi (FRADA) yang mengatasnamakan masyarakat cinta Tulangbawang, kembali melanjutkan aksi unjukrasa ke kantor pemerintah kabupaten (pemkab) setempat, kemarin (3/8). Di samping menuntut pembatalan pilkada Tuba, juga meminta penghentian kucuran dana pilkada. Massa mendesak Bupati Tuba Abdurachman Sarbini agar mengganti lima anggota komisioner di KPUD Tuba.
"Kami minta pilkada dapat ditunda, dan anggaran pilkada juga agar dapat disetop," seru salah seorang orator dalam orasinya. Dari pantauan, tuntutan bertubi-tubi secara silih berganti disampaikan perwakilan massa yang berdatangan sejak pukul 08.30 wib. Orasi mulai dari gerbang pemkab hingga di pelataran dalam kantor Pemkab Tulangbawang.
Selain itu, seperti aksi sebelumnya, massa juga melakukan pemblokiran Jalan Lintas Timur (Jalintim), tepatnya persis di depan pintu gerbang kantor pemkab setempat, di Tiuh Tohou Menggala. Setelah puas menyampaikan tuntutannya di hadapan bupati, massa kemudian membubarkan diri pada pukul 16.00 wib.
Namun sebelumnya, massa sempat emosi dan membuat suasana berubah menjadi nyaris ricuh. Ketika massa memaksa masuk ke dalam kantor pemkab untuk bertemu bupati, tak lama kemudian, Mance -sapaan akrab Bupati Abdurachman Sarbini, akhirnya menemui para pendemo.
Setelah sekitar 1 jam berdialog, bupati dan para perwakilan pendemo akhirnya sepakat untuk melanjutkan bahasan di ruang rapat Sekkab Tuba secara tertutup. Dan tidak ada satupun para awak media diizinkan berada di dalam ruangan rapat tersebut.
Selain itu, seperti aksi sebelumnya, massa juga melakukan pemblokiran Jalan Lintas Timur (Jalintim), tepatnya persis di depan pintu gerbang kantor pemkab setempat, di Tiuh Tohou Menggala. Setelah puas menyampaikan tuntutannya di hadapan bupati, massa kemudian membubarkan diri pada pukul 16.00 wib.
Namun sebelumnya, massa sempat emosi dan membuat suasana berubah menjadi nyaris ricuh. Ketika massa memaksa masuk ke dalam kantor pemkab untuk bertemu bupati, tak lama kemudian, Mance -sapaan akrab Bupati Abdurachman Sarbini, akhirnya menemui para pendemo.
Setelah sekitar 1 jam berdialog, bupati dan para perwakilan pendemo akhirnya sepakat untuk melanjutkan bahasan di ruang rapat Sekkab Tuba secara tertutup. Dan tidak ada satupun para awak media diizinkan berada di dalam ruangan rapat tersebut.
Aksi serupa juga digelar massa Koalisi Lampung Barat Bersatu Bersama Membangun (LB3M) yang turut menduduki kantor KPUD setempat. Massa menuntut agar KPUD tetap meloloskan pasangan Piterson Syukri-Rusli Rasyid. Massa mendesak agar komisioner Lambar menjelaskan secara langsung tentang hasil berbagai tahapan yang sudah dilaksanakan oleh KPU hingga tingkat pleno penetapan.
Selama ini, menurut perwakilan massa, antara pendukung Piterson dan komisioner KPUD Lambar seolah kucing-kucingan. Karena komisioner tidak pernah memberikan keterangan langsung dan terbuka terkait dengan berbagai tahapan yang sudah dilalui.
Selama ini, menurut perwakilan massa, antara pendukung Piterson dan komisioner KPUD Lambar seolah kucing-kucingan. Karena komisioner tidak pernah memberikan keterangan langsung dan terbuka terkait dengan berbagai tahapan yang sudah dilalui.