PADANG- Sekitar 2.500 jamaah tarekat Naqsyabandiyyah di Kota Padang merayakan Idul Fitri 1433 Hijriah hari ini, Jumat (17/8). Shalat Ied sendiri dipusatkan di Musala Baitul Makmur, Kelurahan Cupak Tangah, Kecamatan Pauh, pukul 08.00 WIB. Shalat Ied pagi tadi tersebut berjalan dengan hikmah.
Buya Piri selaku mursyid (guru) terekat Naqsyabandiyyah di Baitul Makmur bertindak sebagai khatib, sementara imam salat dipangku Edizon Revindo, Sekretaris tarekat Naqsyabandiyyah Padang. "Jamaah yang ikut shalat Ied di Mushalla Baitul Makmur sekitar 500 orang. Jamaah tidak hanya dari Padang, tapi juga dari Kabupaten Pesisir Selatan, Solok, Pasaman Barat, dan Pariaman," kata Buya Piri.
Shalat Ied yang berlangsung sekitar sejam itu hampir sama dengan salat Ied yang dilakukan umat Islam secara umum. Pembedanya mungkin terletak pada khotbah, yang disampaikan dalam bahasa Arab. Edizon mengatakan bahasa Arab diyakini lebih afdol dalam menyampaikan khotbah. Meskipun demikian, jelasnya, sebelum salat Ied dimulai, khatib menyampaikan dahulu intisari khotbah kepada para jamaah melalui bahasa yang dimengerti. "Intisari khotbah kebanyakan memakai bahasa Minang dan sedikit bahasa Indonesia," ujarnya.
Shalat Ied yang berlangsung sekitar sejam itu hampir sama dengan salat Ied yang dilakukan umat Islam secara umum. Pembedanya mungkin terletak pada khotbah, yang disampaikan dalam bahasa Arab. Edizon mengatakan bahasa Arab diyakini lebih afdol dalam menyampaikan khotbah. Meskipun demikian, jelasnya, sebelum salat Ied dimulai, khatib menyampaikan dahulu intisari khotbah kepada para jamaah melalui bahasa yang dimengerti. "Intisari khotbah kebanyakan memakai bahasa Minang dan sedikit bahasa Indonesia," ujarnya.