TUTUP
Lampung

Trans Sumatera Railways via Pantai Timur

Admin
04 July 2012, 5:14 PM WAT
Last Updated 2016-03-09T22:31:36Z

BANDARLAMPUNG - Skema Trans Sumatera Railways (TSR) terus bergulir. Gagasan percepatan TSR baru resmi diinisiasi dalam rakor gubernur se-Sumatera di Sumatera Selatan (Sumsel) tahun 2011 lalu. Khusus untuk Provinsi Lampung, jalur TSR diperkirakan berawal dari Bakauheni hingga ke wilayah Sumsel.

Kepala Dinas Perhubungan Lampung Albar H.T. lewat Sekretaris Minto Rahardjo menyebutkan, skema jalur TSR nantinya melewati Kota Bandarlampung dan terus ke Terbanggibesar, Lampung Tengah. Dari Terbanggibesar, jalur TSR akan mengambil arah via lintas timur menuju Kota Menggala hingga Simpangpematang, lalu masuk ke Sumsel.

Dengan adanya skema seperti itu, menurut dia, maka jalur TSR tidak bergantung pada jalur yang sudah ada (eksisting). ’’Enggak harus selalu jalur yang sudah eksisting,” jelasnya kemarin (3/7).

Jalur TSR baru yang tidak terhubung dengan jalur eksisting yang sudah ada, menurut Minto, antara lain jalur Bakauheni-Bandarlampung, Terbanggi-Unit II, dan Simpangpematang-Sumsel.

Menurut Minto, Gubernur Lampung Sjachroedin Z.P. merupakan pejabat daerah yang getol menyuarakan TSR ke pemerintah pusat.

Pada 2010 lalu, menurut dia, Provinsi Lampung pernah terpilih sebagai koordinator untuk memuluskan rencana pembangunan TSR. Saat ini, tongkat koordinator berganti dipegang oleh pihak Sumsel.

’’Itu sudah mengusulkan ke pemerintah pusat semua. Lalu dari pusat membentuk focus group discussion (FGD) yang telah melakukan roadshow dari Lampung sampai Aceh,” paparnya.

Setelah FGD selesai terbentuk, kendali TSR sepenuhnya sudah ditindaklanjuti oleh pemerintah pusat. Namun, menurut Minto, bukan berarti daerah berpangku tangan saja.

Studi parsial, terangnya, sudah dilakukan oleh daerah, termasuk Lampung. ’’Pada 2011 sudah studi trase jalur Bandarlampung-Rejosari. Dan itu mau dilanjutkan dengan detail engineering design. Pada 2012 ini baru mau studi trase Terbanggibesar-Unit II, yang dilanjutkan ke Simpangpematang,” ujarnya.

Minto menambahkan, proyek TSR nantinya terintegrasi dengan proyek infrastruktur pemerintah lainnya seperti Jembatan Selat Sunda.

Terpisah, Juru Bicara PT Kereta Api Indonesia (KAI) Subdivre III.2 Tanjungkarang Zakaria menyatakan, Lampung termasuk yang paling aktif menggulirkan ide percepatan TSR. Jika TSR terwujud, menurut Jack –sapaan akrabnya, bakal banyak jalur kereta di provinsi ini.

’’Akan banyak jalur baru, betul. Karena kalau dalam skema para pemimpin daerah di Sumatera nantinya seluruh wilayah dilewati jalur kereta. Yang termasuk sangat perhatian ya Pak Sjachroedin,” ungkapnya.

Diberitakan, perkembangan teranyar megaproyek TSR sudah dalam tahap pembahasan feasibility study atau studi kelayakan. Diharapkan bisa selesai Agustus tahun ini. ’’Studi sedang dilakukan pemerintah dan akan memperhatikan titik-titik ekonomi di wilayah yang akan dilewati jalur kereta tersebut. Mudah-mudahan studi bisa selesai Agustus 2012,’’ harap Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono.

Jalur kereta api Trans Sumatera tersebut nantinya menghubungkan Lampung hingga Aceh sepanjang 2.168 kilometer. Diharapkan dengan adanya jalur kereta ini, aktivitas pergerakan penumpang, barang, atau komoditas strategis lainnya dapat meningkat pesat di masa yang akan datang. 

Studi pembangunan jalur kereta Trans Sumatera ini sudah mulai dilakukan secara terpisah di sejumlah provinsi. Dan untuk realisasinya akan dilakukan melalui kerja sama pemerintah dan swasta (KPS). Sebab, dana yang dibutuhkan untuk membangun rel kereta cukup besar sehingga perlu keterlibatan investor swasta.

’’Perhitungan saat ini, pembangunannya akan menghabiskan dana sekitar Rp60 triliun-Rp70 triliun. Rencananya 70 persen sumber dana berasal dari pemerintah dan sisanya sebesar 30 persen dari swasta,’’ paparnya.
close