JAKARTA - Pemerintah tidak hanya memikirkan pembangunan rel ganda (double track) yang menghubungkan Jakarta dengan Surabaya di Pulau Jawa, tetapi hingga kemarin terus mematangkan jalur kereta Pulau Sumatera. Utamanya jalur Aceh-Lampung.
Megaproyek yang dinamai Trans Sumatera Railways ini sudah dalam tahap pembahasan feasibility study atau studi kelayakan. Diharapkan bisa selesai Agustus tahun ini.
’’Studi sedang dilakukan pemerintah dan akan memperhatikan titik-titik ekonomi di wilayah yang akan dilewati jalur kereta tersebut. Mudah-mudahan studi bisa selesai Agustus 2012,’’ harap Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono kemarin.
Jalur kereta api Trans Sumatera tersebut nantinya menghubungkan Lampung hingga Aceh sepanjang 2.168 kilometer. Diharapkan dengan adanya jalur kereta ini, aktivitas pergerakan penumpang, barang, atau komoditas strategis lainnya dapat meningkat pesat di masa yang akan datang.
Studi pembangunan jalur kereta Trans Sumatera ini sudah mulai dilakukan secara terpisah di sejumlah provinsi. Dan untuk realisasinya akan dilakukan melalui kerja sama pemerintah dan swasta (KPS). Sebab, dana yang dibutuhkan untuk membangun rel kereta cukup besar sehingga perlu keterlibatan investor swasta.
’’Perhitungan saat ini, pembangunannya akan menghabiskan dana sekitar Rp60 triliun-Rp70 triliun. Rencananya 70 persen sumber dana berasal dari pemerintah dan sisanya sebesar 30 persen dari swasta,’’ paparnya.
Sebelumnya sudah ada studi mengenai rencana pembangunan jalur kereta dari Lampung hingga Rantauprapat sepanjang 1.650 km, yang membutuhkan dana sekitar Rp49,5 triliun. Namun karena ada perubahan desain dengan menambahkan jangkauan hingga Banda Aceh, maka pihak pemerintah akan melakukan studi ulang.
Karena itu, Bambang tidak heran jika ada penambahan biaya dibandingkan estimasi biaya dalam perhitungan awal. ’’Otomatis kalau panjang yang dibangun bertambah, biayanya juga bertambah,” ungkapnya.
Karena itu, Bambang tidak heran jika ada penambahan biaya dibandingkan estimasi biaya dalam perhitungan awal. ’’Otomatis kalau panjang yang dibangun bertambah, biayanya juga bertambah,” ungkapnya.
Direktur Sarana Perkeretaapian Kemenhub Sugiadi Waluyo mengungkapkan, pemerintah serius menggarap infrastruktur transportasi massal di luar Pulau Jawa, salah satunya Sumatera. Pasalnya, pertumbuhan penduduk dan ekonomi di Pulau Sumatera sudah sangat layak untuk disediakan sarana transportasi yang memadai.
’’Kami sedang menyiapkan studi tentang jalur kereta Trans Sumatera. Karena memang keinginan dan kebutuhannya cukup besar. Targetnya, jalur kereta api tersebut sudah bisa beroperasi pada tahun 2030,” tuturnya.
Pihaknya tengah mencari investor yang mau bekerja sama dengan pemerintah untuk membangun jalur kereta itu. Studi pembangunan jalur kereta Trans Sumatera ini dilakukan secara sepotong-sepotong di masing-masing provinsi. Karena pemerintah setempatlah yang mengetahui dengan pasti karakteristik, kondisi geografis, maupun masyarakat yang wilayahnya akan dilalui jalur kereta. ’’Kami hanya menyiapkan studinya. Kalau nanti ada yang mau ya silakan. Tentunya akan kami fasilitasi dan permudah,” ungkapnya.
Meski studi pembangunan dilakukan secara terpisah-pisah, nantinya dibuat sebuah rencana induk (masterplan) pembangunan kereta api di Pulau Sumatera. Untuk itu tim studi yang bekerja di Medan, Riau, dan Jambi nantinya digabung. Menurut Sugiadi, perkiraan kebutuhan dana pembangunan rel kereta mencapai Rp25 miliar per kilometer dalam kondisi normal. ’’Tetapi kalau kondisi di lapangan terdapat banyak jembatan dan timbunan, diperkirakan bisa mencapai Rp35 miliar hingga Rp40 miliar,’’ sebutnya.
Panjang rel kereta di Pulau Sumatera yang ada saat ini (eksisting) mencapai 1.869 km. Dari jumlah tersebut, sepanjang 1.348 km masih beroperasi, sedangkan sisanya 512 km tidak bisa dioperasikan lagi. Oleh karena itu, perlu ada revitalisasi dan pembangunan rel baru. Kemenhub mencatat jumlah penumpang jalur kereta api di Sumatera mencapai 4,2 juta orang per tahun dan jumlah angkutan barang sepanjang 2011 sebanyak 14,7 juta ton. ’’Jumlah ini sudah sangat besar untuk kita tambah jalur-jalur baru hingga Aceh,” jelasnya.