LAMPUNGGEH.CO.CC - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Lampung meminta Dinas Bina Marga (DBM) setempat supaya segera menyelesaikan perbaikan sementara Jalan Soekarno-Hatta (bypass).
Ketua Komisi IV DPRD Lampung Komang Koheri menuturkan, target penyelesaian perbaikan sementara bypass, agar bisa fungsional pada akhir Juli atau H-20 Idulfitri, merupakan pernyataan DBM dalam rapat dengar pendapat (RDP) pada 5 Juli lalu.
"DPRD tidak meminta H-20, DBM yang menyatakan sendiri akan menyelesaikan pada H-20. Kami anggap DBM telah ingkar janji," tutur Komang, Sabtu (28/7/2012).
Sejak awal, lanjut Komang DPRD merasa pesimistis perbaikan sementara dapat selesai pada H-20. DPRD hanya meminta bypass bisa fungsional pada H-10 atau setidaknya pada H-7 saat arus mudik dan balik mulai berlangsung.
"Kami memang meminta ada percepatan perbaikan karena kondisi bypass yang rusak. Hal itu tentunya akan mengganggu arus mudik dan balik. Kami meminta supaya sebelum H-7, bypass minimal bisa fungsional," ungkap politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tersebut.
Tidak tercapainya target penyelesaian sementara bypass yang dinyatakan DBM, kata Komang, telah diprediksi DPRD. Sebab, meskipun ada pengerjaan, hal itu berlangsung lambat.
"Kami tetap melakukan pemantauan. Kami melihat, walaupun ada pergerakan (perbaikan), tetapi berlangsung lambat," ujarnya.
DPRD pun berencana memanggil kembali DBM untuk meminta penjelasan terkait pengerjaan bypass. Komang menuturkan, DPRD ingin mengetahui kendala di lapangan serta solusi yang akan dilakukan. "Kami ada agenda sidang paripurna akhir bulan ini. Awal bulan depan, kami akan panggil DBM untuk meminta keterangan," ujar Komang.
Empat hari menjelang target penyelesaian perbaikan sementara pada akhir Juli atau H-20 Idulfitri, berdasarkan pantauan Tribun pada Jumat (27/7/2012) siang, kondisi bypass belum sepenuhnya fungsional.
Di jalan sepanjang 18,1 kilometer (km) tersebut, banyak lubang tampak masih menganga. Hal tersebut mengakibatkan kendaraan bermotor (ranmor) yang melintas harus memperlambat kecepatan. Sehingga, antrean ranmor pun tak terelakkan di beberapa titik yang terdapat lubang.
Sepanjang penelusuran Tribun, lubang yang telah ditambal baru terlihat di KM 4 yang terletak di sekitar depan kantor DPD PDI Perjuangan Lampung. Kondisi serupa juga tampak di KM 6, KM 10 (Kali Balok), KM 12, KM 13, KM 14, KM 15 (Simpang PJR), dan KM 16. Jumlah perbaikan sementara tersebut diperkirakan baru menyelesaikan sekitar 60 persen dari total kerusakan.
Jalan berlubang masih banyak ditemukan antara KM 0-10. Bahkan mulai KM 0-4, lubang-lubang masih menganga tanpa perbaikan. Sementara di KM 10-18,1, sebagian besar lubang telah tertutup.
Kepala DBM Lampung Arif Hidayat mengatakan, langkah awal untuk menambal lubang adalah mengisi lubang dengan base berupa campuran kerikil kecil dan abu batu. Hal itu bertujuan untuk mengeraskan jalan. Walaupun begitu, base seharusnya disiram dengan aspal.
Apabila melihat realisasi yang ada, Arif mengaku, penyelesaian perbaikan sementara untuk mencapai target H-20 sulit diselesaikan dengan waktu yang tersisa. Hal itu karena masih ada beberapa proses yang harus dilakukan.
Meskipun demikian, DBM akan tetap meminta percepatan perbaikan bypass setidaknya sampai sebelum H-7. Waktu tersebut merupakan batas terakhir perbaikan karena arus mudik dan balik akan berlangsung.
Berdasarkan hasil konfirmasi dengan pejabat pembuat kebijakan (PPK) Jalan Soekarno-Hatta, Arif menuturkan, pengerjaan perbaikan sementara mengalami kendala akibat lalu lintas By Pass yang padat.
Sehingga ketika hendak melakukan pengerjaan, kontraktor harus turut melakukan pengatura lalu lintas. "Insya Allah, paling tidak H-7, bypass bisa berfungsi untuk arus mudik dan balik Lebaran," ungkap Arif melalui pesan singkat.
Akademisi Universitas Bandar Lampung IB Ilham Malik mengatakan, meskipun dianggap sebagai perbaikan sementara, seluruh proses penambalan lubang harus diakhiri dengan pengaspalan. "Sebenarnya tidak ada istilah perbaikan sementara. Perbaikan jalan pasti dilakukan menyeluruh sampai pengaspalan. Sehingga, tidak ada lagi lubang," kata Ilham.