TANGGAMUS - Bupati Tanggamus, Bambang Kurniawan membantah jika dirinya menunjuk rekanan yang akan membelanjakan Dana Alokasi Khusus (DAK) 2012 di sekolah-sekolah.
"Tidak ada rekanan yang saya suruh, karena saya tidak pernah menyuruh dan itu bukan kewenangan bupati atau pun nama pribadi," kata Bambang, Selasa (10/7/2012).
Menurutnya bisa saja semua orang mengaku sebagai orang suruhan bupati. Namun semua itu harus ada bukti dan Bambang sebagai Bupati Tanggamus tidak pernah memberikan mandat yang bisa dijadikan bukti kepada orang yang bersangkutan.
Permasalahan ini mencuat setelah Komisi D menyatakan banyak terima laporan dari para kepala sekolah dan kepala UPT Disdik.
Sudah ratusan kepala sekolah SD dan SMP serta 19 kepala UPT diintimidasi oleh beberapa oknum nakal. Mereka mengaku sebagai orang suruhan bupati dan meminta agar menerbitkan surat penawaran (SP) untuk pembelanjaan DAK 2012.
"Tidak ada rekanan yang saya suruh, karena saya tidak pernah menyuruh dan itu bukan kewenangan bupati atau pun nama pribadi," kata Bambang, Selasa (10/7/2012).
Menurutnya bisa saja semua orang mengaku sebagai orang suruhan bupati. Namun semua itu harus ada bukti dan Bambang sebagai Bupati Tanggamus tidak pernah memberikan mandat yang bisa dijadikan bukti kepada orang yang bersangkutan.
Permasalahan ini mencuat setelah Komisi D menyatakan banyak terima laporan dari para kepala sekolah dan kepala UPT Disdik.
Sudah ratusan kepala sekolah SD dan SMP serta 19 kepala UPT diintimidasi oleh beberapa oknum nakal. Mereka mengaku sebagai orang suruhan bupati dan meminta agar menerbitkan surat penawaran (SP) untuk pembelanjaan DAK 2012.