TUTUP
Ekonomi

BI: Kinerja Perbankan Lampung Meningkat

Admin
01 June 2012, 10:08 AM WAT
Last Updated 2012-06-04T03:27:26Z
BANDARLAMPUNG - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung menyatakan, kinerja perbankan di Lampung selama triwulan I 2012 menunjukkan kinerja yang meningkat. "Hal itu tercatat dari indikator utama seperti aset, pertumbuhan kredit dan penghimpunan dana pihak ketiga," kata Humas Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung, Nunu Hendrawanto, di Bandarlampung, Jumat (1/6/2012).

Ia menyebutkan, aset perbankan Lampung pada triwulan I 2012, tumbuh 3,11 persen (qtq) atau 19,25 persen (yoy). Dari sisi penghimpunan dana, dana pihak ketiga (DPK) mengalami peningkatan sebesar 3,67 persen (qtq) atau 17,36 persen (yoy). Pertumbuhan DPK itu lanjut dia, didorong oleh pertumbuhan DPK Bank Umum yang mencatat pertumbuhan sebesar 3,69 persen (qtq).

Selain itu, penyaluran kredit/pembiayaan perbankan di Lampung mengalami pertumbuhan sebesar 5,02 persen (qtq) atau 24,01 persen (yoy). "Berdasarkan jenis penggunaan, pertumbuhan kredit tertinggi terjadi pada jenis investasi, yakni sebesar 8,02 persen (qtq) atau 54,70 persen (yoy)," ujarnya.

Nunu mengatakan lebih lanjut,  di bidang sistem pembayaran, transaksi sistem pembayaran tunai antara bank umum dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung selama triwulan I 2012 menunjukkan net inflow. Jumlah inflow yang meningkat dan diiringi oleh jumlah aliran outflow yang cukup rendah menyebabkan aliran uang kartal di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung pada triwulan I 2012 secara total mengalami net inflow sebesar Rp1,54 triliun.

Besarnya inflow pada triwulan berjalan dikarenakan arus balik dari akumulasi penarikan uang tunai dalam jumlah besar oleh perbankan terutama untuk memenuhi kebutuhan transaksi menjelang akhir 2011 lalu. Perkembangan kliring di wilayah Lampung pada triwulan I 2012 menunjukkan penurunan dibandingkan triwulan sebelumnya. Menurunnya transaksi kliring tersebut dengan berkurangnya jumlah hari kerja pada triwulan laporan.

Disisi lain menurut dia, jumlah uang tidak layak edar yang dinmuasnahkan pada triwulan I 2012 mencapai Rp1,16 triliun, mengalami penurunan dibandingkan triwulan sebelumnya yang mencapai Rp1,46 triliun. Sementara itu, jumlah uang palsu yang ditemukan dan dilaporkan ke Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung selama triwulan I 2012 sebesar Rp48,95 juta atau meningkat sebesar 7,74 persen dibandingkan triwulan IV 2011.

close