TUTUP
Lampung

Akhirnya, 482 Karyawan PT TBL Mundur Secara Massal

Admin
26 June 2012, 7:46 AM WAT
Last Updated 2016-03-09T22:31:49Z

MESUJI - Merasa tuntutannya tidak digubris, 482 karyawan PT. Tunas Baru Lampung tbk (TBL) Kabupaten Mesuji memutuskan hubungan kerja dengan pihak perusahaan. Keputusan pengunduran diri karyawan perusahaan perkebunan sawit grup Bumi Waras itu mulai berlaku terhitung sejak Senin (25/06/12).

Bahkan, pihak perusahaan juga mengeluarkan kebijakan selama 2x24 jam setelah keputusan pengunduran diri itu dikeluarkan, seluruh pegawai harus meninggalkan mess perusahaan TBL Mesuji.

Keputusan pengunduran diri ratusan karyawan PT TBL itu diambil setelah melalui proses negosiasi yang amat panjang dengan pihak perusahaan.

Mereka kecewa dengan sikap manajemen perusahaan yang tidak mengindahkan tuntutan para karyawan agar pimpinan TBL Chia Hai Chui ganti.

Proses negosisasi antara karyawan dengan pihak manajemen perusahaan berlangsung cukup alot, sejak pukul 11.00 hingga 15.35 WIB.

Namun, proses negosiasi yang dilakukan tidak ada titik temu. Para karyawan tetap bersikeras agar pimpinan TBL Chia Hai Chui harus ganti.

Sayangnya, pihak manajemen tetap mempertahankan pimpinannya Chia Hai Chui.  Bahkan, pihak manajemen memberi opsi kepada karyawan untuk mengundurkan diri jika tidak mau menerima keputusan perusahaan yang tetap mempertahankan Chia Hai Chui sebagai pimpinan.

Tidak hanya itu, pihak manajemen PT TBL langsung mengeluarkan surat pernyataan agar karyawan tersebut benar-benar menggundurkan diri, jika tetap tidak mau terima keputusan manajemen yang tetap mempertahankan Chia Hai Chui sebagai pimpinan.

Adapun alasan 482 karyawan yang meminta manajemen PT TBL mengganti Chia Hai Chui sebagai pimpinan, lantaran seluruh karyawan PT TBL merasa mendapat intimidasi dari Chia Hai Chui selama selama ia memimpin TBL. Bahkan, seluruh karyawan yang bekerja kerap mendapatkan lontaran kata-kata kotor dari Chia Hai Chui.

Perwakilan karyawan PT TBL Wamdani, menggatakan, selama pimpinannya Chia Hai Chui sejak 2003 hingga 2012, terkesan arogan didalam mempekerjakan pekerja bahkan terkesan tidak manusiawi, sebagai mana karyawan telah lelah bekerja tetapi malahan dihina dengan kata-kata kotor.

"Kami kerap mendapat perlakukan yang tidak pantas dan manusiawi. Sebab, kami merasa dirugikan dengan perilaku seperti itu, terlebih bila kami baru selesai kerja, seharusnya mereka menghargai keletihan kami sebagai buruh, ini malah kami di maki-maki dengan kata-kata kotor kalau kami beristirahat," terang Wamdani, Senin siang.

Karena itulah, sambung Wamdani, ratusan karyawan menggelar aksi unjuk rasa menuntut pergantian pimpinan manajemen PT TBL. Dia mengatakan, keputusan pengunduran diri ratusan karyawan Senin hari ini merupakan puncak dari aksi unjuk rasa yang dilakukan ratusan karyawan sejak Sabtu pekan lalu.

"Hari ini (kemarin) finalnya, sebelumnya hari Sabtu kemarin kami telah melakukan hal yang sama, Sabtu kemarin juga telah diputuskan pergantian sementara yang digantikan oleh Darusman. Namun, hari ini pihak perusahaan dengan menolak tuntutan kami agar pimpinan TBL diganti secara defenitif," terang Wamdani.
.
"Yang jelas tuntutan kami tidak lain agar pihak perusahaan segera mengganti pimpian dengan alasan sikap pimpinan tidak lagi etika/tidak manusiwi serta ditaktor selalu memkasakan kehendak sendiri tanpa memikirkan karyawan yang bekerja," sambungnya.

Sempat terjadi ketegangan dalam proses negosiasi antara pimpinan PT TBL, Chia Hui Chu dengan salah satu karyawan.

Ini lantaran ketiakpuasan pimpinan TBL Chia Hui Chu atas sikap karyawan tersebut, yang bersikeras agar pimpinan PT TBL di copot. Beruntung ketegangan tersebut dapat direda oleh pihak aparat dan karyawan yang ada.

Selang setengah jam dari keteganggan tersebut kembali terjadi, kali ini Perwira Penghubung (Pabung) TNI AD, yang kesal akibat ulah karyawan TBL yang mengeluarkan kata-kata kotor sehingga perwira penghubung ini emosi. Meskipun demikian situasi dapat diamankan.

close