 |
| Mustafa |
LAMPUNG TENGAH - Pemerintah Kabupaten Lampung Tengah berinisiatif memfokuskan Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan-perusahaan yang ada di daerah setempat pada perbaikan infrastruktur jalan. Demikian diungkapkan Wakil Bupati Lampung Tengah Mustafa, selepas menghadiri pertemuan dengan Menteri BUMN Dahlan Iskan di Jakarta, Selasa (13/3/2012).
Menurutnya, pemfokusan CSR merupakan solusi terbaik mengatasi jalan rusak di Kabupaten Lampung Tengah. "Di daerah kita itu kan banyak jalan rusak, terlebih jalan provinsi. Banyak warga yang mengeluhkan ini. Tapi, perlu kita sadari juga kalau APBD untuk perbaikan jalan itu terbatas. Nah, ini bisa jadi formula yang baik untuk mengatasi itu," jelas Mustafa.
Selain itu, secara undang-undang kabupaten diminta untuk memperbaiki jalan provinsi. Namun, untuk alokasi keuangan, kabupaten tidak diperkenakan untuk menggunakan. "Ini kenapa CSR bisa jadi solusi terbaik. Karena bukan hanya jalan provinsi saja, kabupaten, dan nasional juga kan bisa lewat CSR ini," terangnya.
Berdasarkan data pemkab, terdapat sekitar 548 perusahaan yang ada di Lampung Tengah mulai dari skala kecil hingga besar. "Orang tahu di daerah kita banyak perusahaan besar. Tapi selama ini kan tidak kelihatan kontribusi perusahaan di lapangan," bebernya.
Ia menilai, dengan adanya pengarahan atau fokus, maka program CSR dapat memenuhi dan turut berkontribusi secara nyata, terlihat, dan sesuai kebutuhan yang paling diperlukan warga, yaitu perbaikan infrastruktur jalan.
Ditanya kemungkinan untuk membuat Perda CSR, wakil bupati mengaku dengan adanya payung hukum justru semakin memantabkan. "Mungkin. Dan sangat mungkin. Justru lebih bagus kalau ada perdanya," ujarnya. (trb)
Menurutnya, pemfokusan CSR merupakan solusi terbaik mengatasi jalan rusak di Kabupaten Lampung Tengah. "Di daerah kita itu kan banyak jalan rusak, terlebih jalan provinsi. Banyak warga yang mengeluhkan ini. Tapi, perlu kita sadari juga kalau APBD untuk perbaikan jalan itu terbatas. Nah, ini bisa jadi formula yang baik untuk mengatasi itu," jelas Mustafa.
Selain itu, secara undang-undang kabupaten diminta untuk memperbaiki jalan provinsi. Namun, untuk alokasi keuangan, kabupaten tidak diperkenakan untuk menggunakan. "Ini kenapa CSR bisa jadi solusi terbaik. Karena bukan hanya jalan provinsi saja, kabupaten, dan nasional juga kan bisa lewat CSR ini," terangnya.
Berdasarkan data pemkab, terdapat sekitar 548 perusahaan yang ada di Lampung Tengah mulai dari skala kecil hingga besar. "Orang tahu di daerah kita banyak perusahaan besar. Tapi selama ini kan tidak kelihatan kontribusi perusahaan di lapangan," bebernya.
Ia menilai, dengan adanya pengarahan atau fokus, maka program CSR dapat memenuhi dan turut berkontribusi secara nyata, terlihat, dan sesuai kebutuhan yang paling diperlukan warga, yaitu perbaikan infrastruktur jalan.
Ditanya kemungkinan untuk membuat Perda CSR, wakil bupati mengaku dengan adanya payung hukum justru semakin memantabkan. "Mungkin. Dan sangat mungkin. Justru lebih bagus kalau ada perdanya," ujarnya. (trb)
