 |
| Herman H.N. |
BANDARLAMPUNG – Banyaknya simpul kemacetan di Bandarlampung benar-benar menjadi perhatian Wali Kota Herman H.N. Untuk mengurai simpul kemacetan itu, wali kota kembali merencanakan pembuatan jalan tembus di seputaran Jl. Kapten Abdul Haq, Rajabasa.
Berdasarkan hasil peninjauan kemarin, jalan tembus tersebut di pertigaan Pasar Tempel Rajabasa dekat terminal. Menurutnya, dari laporan masyarakat yang melintasi tempat itu, selama ini sering terjadi kemacetan.
Untuk itu, pertigaan tersebut akan diubah menjadi perempatan yang nantinya menghubungkan Jl. Kapten Abdul Haq dengan Jalan Z.A. Pagar Alam. Jalan tembus sendiri direncanakan dibangun dengan panjang 20 meter dan lebar 17 meter.
Saat ini, tahap jalan tembus itu sedang dalam negosiasi pembebasan lahan. ’’Yang saya dengar Dinas PU sudah mulai melakukan negosiasi dengan pemilik lahan dan bangunan. Dan tadi pun saya sudah coba melakukan negosiasi. Hanya, tidak menemui orang yang benar-benar bisa mengambil keputusan. Tetapi dari orang terdekatnya sudah bersedia untuk dilakukan pembebasn lahan. Semoga saja semuanya lancar,” harap Herman.
Ia menegaskan bahwa jalan tembus tersebut harus tetap dibangun. Karenanya, pemilik bangunan harus menyetujui pembebasan lahan itu. ’’Hanya saat ini sedang negosiasi berapa ganti rugi yang pantas. Soalnya, mau tidak mau, ini harus kita gusur. Ini juga kan demi kepentingan umum. Dan pemilik lahan serta bangunan juga tetap mendapatkan ganti rugi,” ujarnya.
Pembangunan sendiri baru mulai dilakukan pada awal 2013. ’’Tetapi semuanya harus sudah mulai kita rencanakan dari saat ini. Mengenai pembiayaan, semuanya dianggarkan melalui APBD perubahan. Dan kalaupun tidak bisa, masuk dalam anggaran APBD 2013,” ujarnya.
Adapun bangunan yang terpaksa digusur adalah rumah kos putri dan sebuah usaha panglong. Namun untuk usaha panglong hanya mengenai setengah dari lahannya.
Sebelum melakukan tinjauan di calon lokasi jalan tembus itu, wali kota terlebih dahulu meninjau drainase di sekitar Jalan Laksamana Malahayati, Telukbetung Selatan. (rdr)
Berdasarkan hasil peninjauan kemarin, jalan tembus tersebut di pertigaan Pasar Tempel Rajabasa dekat terminal. Menurutnya, dari laporan masyarakat yang melintasi tempat itu, selama ini sering terjadi kemacetan.
Untuk itu, pertigaan tersebut akan diubah menjadi perempatan yang nantinya menghubungkan Jl. Kapten Abdul Haq dengan Jalan Z.A. Pagar Alam. Jalan tembus sendiri direncanakan dibangun dengan panjang 20 meter dan lebar 17 meter.
Saat ini, tahap jalan tembus itu sedang dalam negosiasi pembebasan lahan. ’’Yang saya dengar Dinas PU sudah mulai melakukan negosiasi dengan pemilik lahan dan bangunan. Dan tadi pun saya sudah coba melakukan negosiasi. Hanya, tidak menemui orang yang benar-benar bisa mengambil keputusan. Tetapi dari orang terdekatnya sudah bersedia untuk dilakukan pembebasn lahan. Semoga saja semuanya lancar,” harap Herman.
Ia menegaskan bahwa jalan tembus tersebut harus tetap dibangun. Karenanya, pemilik bangunan harus menyetujui pembebasan lahan itu. ’’Hanya saat ini sedang negosiasi berapa ganti rugi yang pantas. Soalnya, mau tidak mau, ini harus kita gusur. Ini juga kan demi kepentingan umum. Dan pemilik lahan serta bangunan juga tetap mendapatkan ganti rugi,” ujarnya.
Pembangunan sendiri baru mulai dilakukan pada awal 2013. ’’Tetapi semuanya harus sudah mulai kita rencanakan dari saat ini. Mengenai pembiayaan, semuanya dianggarkan melalui APBD perubahan. Dan kalaupun tidak bisa, masuk dalam anggaran APBD 2013,” ujarnya.
Adapun bangunan yang terpaksa digusur adalah rumah kos putri dan sebuah usaha panglong. Namun untuk usaha panglong hanya mengenai setengah dari lahannya.
Sebelum melakukan tinjauan di calon lokasi jalan tembus itu, wali kota terlebih dahulu meninjau drainase di sekitar Jalan Laksamana Malahayati, Telukbetung Selatan. (rdr)
