TUTUP
Lampung

Komisi III Minta Pembangunan Pasar Dihentikan

Admin
21 February 2012, 12:17 PM WAT
Last Updated 2016-03-09T22:23:08Z
LAMPUNG TENGAH - Komisi III DPRD Lampung Tengah meminta pihak-pihak terkait dapat mengindahkan surat rekomendasi DPRD, soal penghentian sementara rencana pembangunan Pasar Daerah Seputih Banyak (SB).

"Kita sudah kirim rekomendasi ke pemerintah daerah. Kita harapkan, ini dapat dijadikan pedoman untuk mengambil kebijakan sesuai keinginan warga atau pedagang setempat yang minta ditunda," ujar Syaifulloh Ali KM, Ketua Komisi III.

Ia mengaku, mendapat laporan dari warga jika rencana pembangunan justru semakin gencar setelah surat rekomendasi DPRD ke Pemkab keluar. "Kabar terakhir itu alat berat malah sudah turun di lokasi saat ini," tukasnya, Senin (20/2).

Menurutnya, hal itu dapat membuat suasana semakin tidak menentu dan memancing kekesalan pedagang yang mengharapkan penundaan sementara rencana pembangunan. "Kita sudah rekomendasikan untuk dilakukan pembicaraan ulang. Antara pedagang, ekesekutif, legislatif, dan pengembang," bebernya.

Dengan tujuan, suasana kondusif dapat tercipta kembali dan ada titik temu pada semua pihak terkait. Terutama menyangkut keinginan dari pedagang. "Apa susahnya kita duduk bersama untuk mencari benang merah permasalahan dan solusi," terang politisi partai demokrat ini.

Beberapa waktu lalu, 300-an pedagang Pasar SB menggelar unjuk rasa di Gedung DPRD dan Kantor Pemkab setempat. Mereka mengungkapkan keberatan rencana pembangunan saat ini. Alasannya, sebagian besar pedagang secara finansial belum mampu dan masih memiliki banyak tunggakan.

Pasar SB rencananya dibangun di atas tanah seluas 37.170 meter (M) persegi, yang berlokasi di Kampung Tanjung Harapan, Seputih Banyak. Adapun pelaksanaan pembangunan, meliputi toko 4 x 4 M sebanyak 176 unit, toko 4 x 3 M sejumlah 104 unit, toko 3 x 3M sebanyak 160 unit, hamparan 274 unit, dan area lapak 50 unit.

Sementara, Ketua Asosiasi Pedagang Pasar Seputih Banyak (SB) Setiawan mengungkapkan alasan sebagian besar pedagang menolak rencana pembangunan pasar adalah masalah finansial.

"Di Pasar SB itu mayoritas pedagang kecil. Secara finansial, kami belum mampu kalau beli lagi, karena masih memiliki banyak tunggakan," bebernya. Menurutnya, para pedagang bukan tidak setuju pembangunan. Namun meminta ditunda dua atau tiga tahun ke depan.

Ia mengaku, kekisruhan yang terjadi selama ini juga diakibatkan tidak adanya komunikasi yang terjalin antara pedagang, pengembang, dan pemerintah.

"Waktu adanya kesepakatan keluar dulu, itu hanya diwakili segelintir pengurus asosiasi pedagang Pasar SB yang lama. Dan mengatasnamakan seluruh pedagang agar setuju dilakukan pembangunan. Sehingga, hal itu membuat cemas sebagian besar pedagang yang saat ini," ungkapnya. (trb)
close