WAY KANAN – Tingkat kedisiplinan pegawai Dinas Pertanian, Perikanan, dan Peternakan Waykanan sangat buruk. Itu dibuktikan dengan banyaknya pegawai yang sudah meninggalkan kantor sebelum jam pulang kerja tiba.
Hal tersebut terungkap saat tim kedisiplinan Pemkab Waykanan melakukan inspeksi mendadak (sidak) dipimpin Irban I Inspektorat Waykanan Ruslan, S.H. pukul 10.00 WIB Jumat (17/2).
Hal sama juga terjadi di sejumlah SKPD lainnya, terutama yang pimpinannya sedang berdinas bersama bupati ke Bandarlampung. Menurut Ruslan, apa yang ditemukan tim sidak memang sangat miris.
’’Sebab, biasanya Dinas Pertanian selalu ramai oleh pegawai. Akan tetapi, hari ini (kemarin) saya tidak tahu kenapa dari puluhan pegawai yang seharusnya mengantor kenyataannya hanya ada tidak lebih dari sepuluh orang. Padahal yang mendapatkan surat perintah tugas mendampingi bupati hanya empat orang. Bahkan sekretaris dinas pun tidak ada di tempat,’’ ujarnya.
Ironis lagi, saat sidak itu ada seorang pegawai perempuan tergopoh-gopoh mendatangi tim inspektorat sambil menunjukkan surat izin atas nama sekretaris dinas Ir. Hi. Bani Aras. ’’Pak, ini surat izin Pak Bani Aras, beliau tidak masuk kerja karena menjadi panitia Maulid Nabi di Bandarlampung. Namun anehnya, surat izin tertanggal 17 Februari tersebut ditandatangani Kadis Ir. Anwar Effendi, M.M. yang tidak ada di tempat karena sedang mendampingi bupati ke Bandarlampung. Menurut sumber lain, Bani Aras baru saja keluar kantor,’’ tambah Ruslan.
Inspektur Kabupaten Waykanan Hi. Syaripudin, S.E. yang dikonfirmasi Radar Lampung menyatakan, akan melaporkan temuan timnya kepada bupati. ’’Ketidakdisiplinan kerja ini karena pegawai menduga jika bupati dan pimpinan unit kerjanya tidak di kantor, maka bisa beramai-ramai pergi meninggalkan pekerjaan mereka pula,’’ tutur dia.
Diakui, memang tidak di semua SKPD, pegawainya indisipliner. Tapi apa yang ditemui di Dinas Pertanian itu, menurutnya, merupakan tolok ukur hasil sidak di unit kerja lain. ’’Seperti biasanya, kami melakukan sidak setelah salat jumat. Tapi dengan kejadian ini mungkin jadwal tersebut akan diubah dan tanpa pemberitahuan terlebih dahulu,’’ tegas Syaripudin.
Sementara Kepala Dinas Pertanian Ir. Anwar Effendi tidak dapat dikonfirmasi karena sedang berada di Bandarlampung. (rdr)
Hal sama juga terjadi di sejumlah SKPD lainnya, terutama yang pimpinannya sedang berdinas bersama bupati ke Bandarlampung. Menurut Ruslan, apa yang ditemukan tim sidak memang sangat miris.
’’Sebab, biasanya Dinas Pertanian selalu ramai oleh pegawai. Akan tetapi, hari ini (kemarin) saya tidak tahu kenapa dari puluhan pegawai yang seharusnya mengantor kenyataannya hanya ada tidak lebih dari sepuluh orang. Padahal yang mendapatkan surat perintah tugas mendampingi bupati hanya empat orang. Bahkan sekretaris dinas pun tidak ada di tempat,’’ ujarnya.
Ironis lagi, saat sidak itu ada seorang pegawai perempuan tergopoh-gopoh mendatangi tim inspektorat sambil menunjukkan surat izin atas nama sekretaris dinas Ir. Hi. Bani Aras. ’’Pak, ini surat izin Pak Bani Aras, beliau tidak masuk kerja karena menjadi panitia Maulid Nabi di Bandarlampung. Namun anehnya, surat izin tertanggal 17 Februari tersebut ditandatangani Kadis Ir. Anwar Effendi, M.M. yang tidak ada di tempat karena sedang mendampingi bupati ke Bandarlampung. Menurut sumber lain, Bani Aras baru saja keluar kantor,’’ tambah Ruslan.
Inspektur Kabupaten Waykanan Hi. Syaripudin, S.E. yang dikonfirmasi Radar Lampung menyatakan, akan melaporkan temuan timnya kepada bupati. ’’Ketidakdisiplinan kerja ini karena pegawai menduga jika bupati dan pimpinan unit kerjanya tidak di kantor, maka bisa beramai-ramai pergi meninggalkan pekerjaan mereka pula,’’ tutur dia.
Diakui, memang tidak di semua SKPD, pegawainya indisipliner. Tapi apa yang ditemui di Dinas Pertanian itu, menurutnya, merupakan tolok ukur hasil sidak di unit kerja lain. ’’Seperti biasanya, kami melakukan sidak setelah salat jumat. Tapi dengan kejadian ini mungkin jadwal tersebut akan diubah dan tanpa pemberitahuan terlebih dahulu,’’ tegas Syaripudin.
Sementara Kepala Dinas Pertanian Ir. Anwar Effendi tidak dapat dikonfirmasi karena sedang berada di Bandarlampung. (rdr)