Sementara jurnalis Lampung Post, Sukisno menerima intimidasi saat meliput dugaan pungli Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) atau program sembako, di Desa Sabah Balau, Kecamatan Tanjungbintang, Kabupaten Lampung Selatan, Minggu, 27 November 2022.
Sebelumnya, Sukisno mendapat informasi dari seorang informan di Desa Sabah Balau, jika dana bantuan sebesar Rp600 ribu dipotong Rp200 ribu oleh salah satu pamong.
Ketika sedang meliput, ia didatangi empat orang yang mengatasnamakan jurnalis.
Sukisno ditanya dengan nada kasar oleh para jurnalis tersebut, perihal maksud dan tujuannya meliput pembagian BPNT.
Mereka juga mengajak Sukisno untuk minum kopi. Namun, ia tidak menghiraukan permintaan tersebut.
Sekitar pukul 12.00 WIB, seseorang kembali datang dengan membawa amplop dan mengatakan,"ada titipan dari bos".
Namun Sukisno menolak dan bergegas pulang. Pukul 1 siang, Sukisno ditelepon oleh seseorang jika dirinya mendapat "salam" dari rombongan jurnalis tersebut.
"Kamu (Sukisno) belum tau siapa kami," ujarnya.
Akhirnya, berita soal keluhan warga Desa Sabah Balau, Lampung Selatan terkait pemotongan BPNT terbit di Lampost.co sekitar pukul 15.30 WIB.
Saat itu Sukisno kembali dihubungi para jurnalis untuk mengajak bertemu, namun Sukisno menolak karena khawatir akan ada intimidasi secara fisik.
Keesokan harinya, Sukisno mendapat dua pesan suara melalui WhatsApp oleh penyuplai BPNT.
Pesan tersebut berisi ancaman untuk berkelahi dan adu debat. Ancaman tersebut terkait pemberitaan soal pemotongan BPNT.
Selain itu, orang di ujung telepon juga meminta Sukisno untuk tidak grasah-grusuh dalam melakukan pemberitaan pungli di Desa Sabah Balau. (*)