TUTUP
TUTUP
Ekonomi

JK Sebut Banyak TKA Cina di Proyek Smelter Nikel, Luhut Membantah

Admin
05 November 2022, 11:45 PM WAT
Last Updated 2022-11-13T03:25:35Z
TKA Cina di Indonesia (Foto: Istimewa)

JAKARTA - Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan adanya pekerja kasar asing dari Cina pada proyek pembangunan smelter nikel seperti di Morowali, Sulawesi Tengah.


Juru bicara Muhammad Jusuf Kalla atau JK, Husain Abdullah, mengatakan, pernyataan Luhut itu secara tidak langsung membenarkan bahwa saat pembangunan smelter pada tahun 2014, hampir semua pekerja konstruksi pabrik, termasuk tukang las, didatangkan dari Cina. 


"Kalau kondisi sekarang harus diakui sudah beda, karena tahap operasional tentunya pekerja kasar tidak dibutuhkan lagi," ujar Husain dalam keterangannya, dilansir Tempo, Jumat, 4 November 2022. 


Pernyataan Luhut tersebut sebelumnya ditujukan untuk menjawab tudingan Jusuf Kalla (JK) yang menyebut pekerja smelter nikel adalah pekerja dari Cina.


"Ini (Indonesia) daerah kaya nikel, tapi yang kerja semua Cina, dari daratan sampai tukang las," kata JK. 


Menurut Luhut, saat awal smelter berdiri memang banyak pekerja Cina yang dipekerjakan. Namun kini pekerja di lokasi tersebut banyak yang merupakan warga lokal. 


"Tidak betul, kalau waktu konstruksi dulu, awal-awal tahun 2014 ya, sekarang sudah banyak orang Indonesia, pergi lihat sana," ujar Luhut. 


Lebih lanjut, Husain menyebut hal yang berbeda dilakukan oleh KALLA Group dan PT Bukaka Teknik Utama saat melakukan pembangunan proyek hidro serta smelter. 


Saat awal proyek, kedua perusahaan terlebih dahulu menyiapkan tenaga kerja lokal dengan merekrut ratusan pekerja dari Poso.


Lalu diberi pelatihan seperti keterampilan mengelas dan keterampilan khusus lainnya dilatih di workshop Bukaka.


Menurut Husain, tenaga kerja lokal memang jadi prioritas KALLA dan Bukaka. 


Kualitas pekerjaan mereka terbukti setelah proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) yang dikerjakan beroperasi dan diresmikan penggunaannya oleh Presiden Joko Widodo pada 25 Feberuari 2022. 


"Bukaka memang punya pekerja asing tetapi mereka dari pihak suplier mesin, yang tugasnya hanya untuk menjaga kualitas mesinnya," kata Husain. (*)

close