"Saya ingat, saya di hotel sampai subuh, dikawal enam anggota dari mabes," ujar Ismail.
Dia mengaku tak bisa bicara dan dalam tekanan, terus diintimidasi dan dibawa ke hotel.
Di kamar hotel lantai 16, seorang bintara sudah menulis konsep apa yang harus dibacanya.
"Saya sampai tiga kali ditelepon Jendral (Brigjen) Hendra, dan diancam akan dibawa ke Propam Mabes kalau tidak baca itu testimoni." kata Ismail.
"Kamu harus ngomong, harus bicara ini, (Hendra) dalam keadaan mabuk," tambahnya.
Akhirnya, konsep tulisan itu dia bacakan dan direkam menggunakan ponsel.
Akibat tekanan dan ancaman dari Brigjen Hendra Kurniawan (kala itu Karo Paminal Propam Mabes Polri), Ismail mengajukan pensiun dini pada April 2022, namun baru disetujui 1 Juli 2022. (*)