Foto: Ilustrasi/Istimewa |
JAKARTA - Sejumlah organisasi kemasyarakatan (ormas) Islam, termasuk Persaudaraan Alumni atau PA 212, akan menggelar Aksi Bela Rakyat Jilid 4 (Akbar 411) di dekat Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (4/11/2022).
Salah satu tokoh gerakan tersebut, Muhammad bin Husein Alatas mengatakan aksi ini digelar karena kegagalan Presiden Joko Widodo menjalankan pemerintahan.
Dia menyebut Jokowi gagal membuat hidup rakyat lebih baik.
"Kami menuntut Presiden Joko Widodo dengan legawa untuk mundur sesuai Tap MPR 6/MPR/2001 tentang etika politik dan pemerintahan," kata Husein dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis (3/11).
Aksi akan dimulai dengan shalat Jumat di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat. Setelah itu, massa akan melakukan aksi jalan kaki menuju Istana Kepresidenan Jakarta.
Sejumlah ormas disebut akan bergabung. Mereka tergabung dalam kelompok bernama Gerakan Nasional Pembela Rakyat (GNPR).
Ketua Umum PA 212 Slamet Maarif mengatakan pihaknya telah mengirim surat pemberitahuan kepada polisi sejak tiga pekan lalu.
Dia berharap kepolisian tak menghalangi aksi unjuk rasa ini.
"Saya memohon dengan sangat aparat pemerintah menjalankan kewajiban dengan baik, mengawal dan mengemban aksi. Kami harap tidak ada penyekatan pengadangan pada umat yang hadir di Aksi 411 supaya bisa berjalan dengan kondusif," ujar Slamet, dilansir CNNIndonesia.
Dia belum bisa memastikan kehadiran Habib Rizieq Shihab (HRS) Rizieq pada Aksi 411.
Menurutnya, tim kuasa hukum masih mengkaji kemungkinan itu.
"Karena kan pengacara yang lebih tahu, status beliau (Rizieq) kan bukan kayak kita. Harus ada tahapan-tahapan untuk minta izin," ujar Slamet.
Kemungkinan HRS Hadir
Kuasa hukum Habib Rizieq Shihab, Aziz Yanuar mengungkap kemungkinan kliennya hadir pada Aksi 411 di depan Istana Kepresidenan Jakarta.
Aziz berkata Rizieq dimungkinkan hadir secara hukum. Dia menyebut Aksi 411 termasuk dalam gelaran yang sesuai undang-undang.
"Secara hukum sangat mungkin (Rizieq hadir di Aksi 411) karena berbagai acara yang Mas maksud itu dilindungi UU," kata Aziz dalam pesan singkat.
Meski demikian, ia menyebut ada kemungkinan juga Rizieq tak hadir. Dia menyebut ada faktor politik di balik alasan itu.
Aziz berkata kasus Rizieq dicampuri dengan faktor politik. Ia berkata hal yang sama bisa saja terjadi pada rencana kehadiran Rizieq di acara besok.
"Namun secara politik yang membuat kemungkinan itu terganjal," ucapnya. (*)