TUTUP
TUTUP

Asep Sukohar Ikut Pemilihan Rektor Unila, Seluruh Bakal Calon Berasal dari Internal

Admin
21 November 2022, 4:23 PM WAT
Last Updated 2022-11-24T23:12:19Z

Tujuh bakal calon rektor Universitas Lampung menjalani psikotes di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Daerah Lampung, Senin 21 November 2022. (Foto: Istimewa)

BANDAR LAMPUNG - Tahapan percepatan pemilihan rektor (Pilrek) Universitas Lampung (Unila) periode 2023-2027 sudah dimulai sejak Selasa 15 November 2022.


Tercatat sudah tujuh bakal calon rektor Universitas Lampung yang mendaftar dan mulai menjalani psikotes di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Daerah Lampung, Senin 21 November 2022. 


Dari tujuh bakal calon rektor yang seluruhnya berasal dari internal Unila tersebut, ada Prof. Asep Sukohar yang saat ini menjabat Wakil Rektor II Universitas Lampung. 


Enam lainnya Prof. Murhadi (Wakil Rektor I Unila), Prof. Suharso (Warek IV Unila), Prof. Lusmeilia Afriani (Ketua LP2M Unila), Prof. Hamzah (dosen FH Unila), Dr. Nairobi (Dekan FEB Unila), dan Dr. Marselina (dosen FEB Unila).


Mereka menjalani psikotes di ruang psikologi RSJ Daerah Lampung sejak pukul 09.00 WIB.


Humas RSJ Daerah Lampung David, membenarkan ada tes psikologi bakal calon Rektor Universitas Lampung.


"Ya, tes berlangsung di ruang psikologi," ujarnya.


David menuturkan, ketua tim pemeriksa dari Rumah Sakit Jiwa Daerah Lampung adalah dr. Tendri Septa, SpKJ (K). 


Bakal calon rektor Universitas Lampung menjalani psikotes dan MMPI (Minnesota Multiphasic Personality Inventory). Proses tersebut berlangsung sekitar empat jam. 


Menurut David, tes tersebut bertujuan mengetahui bagaimana kapasitas atau kemampuan dalam bekerja bakal calon rektor. 


"Psikotes dan MMPI ini bertujuan untuk mengetahui kapasitas mental, kemampuan bekerja dalam tim serta bekerja dalam tekanan," jelas dia, dilansir radarlampung.


Sekretaris Senat Unila Dr. Ana menyebutkan, pendaftar bisa melebihi delapan orang hingga batas waktu yang ditentukan.


"Kira-kira bisa delapan orang dan mungkin bisa bertambah nanti," ujarnya, saat ditemui di GSG Unila, Sabtu 19 November 2022.


Menurut Ketua Senat Unila Prof. La Zakaria, pihaknya telah mendapatkan perintah dari Dirjen Dikti Kemendikburistek terkait pemilihan rektor baru.


"Pemilihan Rektor ini sebagaimana yang diarahkan, kami memerlukan beberapa tahap,” jelasnya, dalam konferensi pers, Senin ini.


Zakaria mengungkapkan, Senin pagi pihaknya telah melakukan rapat pleno lengkap dengan penentuan peraturan yang ada. 


Hasilnya, disepakati pemilihan rektor berikut penetapan panitia.


Pemilihan rektor terbuka seluas-luasnya. Artinya, semua yang memenuhi persyaratan bisa mendaftar, dalam maupun luar negeri. Pendaftaran melalui laman resmi pilrek.unila.ac.id.


"Bisa menjaring calon rektor yang kapabel, berintegritas dan memajukan universitas serta bangsa negara Indonesia," kata Zakaria.


Semua dilakukan secara transparan. Termasuk laman resmi pendaftaran calon rektor yang bisa diakses oleh siapapun, lengkap dengan persyaratan yang ada.


Ketua panitia pemilihan rektor Unila, Prof. Abdurahman mengungkapkan, pemilihan tahun ini merupakan hal yang ditunggu-tunggu.


Mengingat Rektor Unila nonaktif Prof. Karomani terlibat kasus yang bertentangan dengan integritas.


"Kami maklumi bahwa pilrek ini hal yang luar biasa dan beda dari sebelumnya. Oleh karena itu, kami mengharapkan koordinasi yang baik agar proses sesuai dengan harapan,” kata Abdurahman. 


Dia berharap seluruh tahapan berjalan dengan kondusif dan mengedepankan segala perbaikan disegala lini universitas. 


”Dalam hal ini, kami meminta saling sinergi apa yang diharapkan kementrian dan masyarakat. Momen ini menjadi kepemimpinan yang mempunyai kapabilitas, integritas, dan akademik yang bagus hingga membawa Unila jauh lebih baik lagi," tegas Abdurahman


Dia mengungkapkan ada empat tahapan pemilihan rektor Unila kali ini yaitu penjaringan, penyaringan, pemilihan dan pelantikan rektor. (*)

close