TUTUP
Lampung

Warga Lampung Selatan Terisolir Akibat Jembatan Roboh, Berharap Pemerintah Segera Perbaiki

Admin
07 October 2022, 5:52 PM WAT
Last Updated 2022-10-11T07:03:32Z
Jembatan ambrol membuat warga Dusun III, Desa Way Galih, Lampung Selatan, terisolir. (Foto: Istimewa)

LAMPUNG SELATAN - Beredar video jembatan di Dusun III, Desa Way Galih, Lampung Selatan, Lampung roboh akibat dihantam banjir, sehingga membuat warga setempat terisolir. 


Dalam video berdurasi 1.26 menit itu, terdengar suara perekam video mengatakan jembatannya retak dihantam banjir. Tidak lama berselang jembatan itu langsung roboh. 


Robohnya jembatan tersebut akibat banjir setelah hujan deras sejak Kamis (6/10/2022) siang hingga Jumat (7/10/2022) pagi. 


"Pada retak, huu huu..Allahuakbar ya Allah terisolir kita di sini," ujar perekam video. 


Warga setempat, Ago, membenarkan, adanya banjir yang mengakibatkan jembatan dan gudang rongsokan milik orang tuanya roboh. 


'Iya benar, itu banjir kemarin sore. Dampaknya, jembatan ambrol dan gudang rongsokan orang tua saya juga ambrol ada sekitar dua puluh meter," ujarnya, Jumat (7/0/10/2022). 


Jembatan yang roboh tersebut merupakan jalan penghubung antara Dusun Nanasan dan Way Galih, Desa Sabah Balau.


"Hanya satu itu akses untuk ke Way Galih, atau ke arah Lapangan Golf, Bandar Lampung. Ada juga jalan lewat PTPN tapi rusak, tidak pernah dilalui karena posisi warga di sini paling ujung," jelas Ago, dilansir Suaralampung.id


Diketahui, ada 50 kepala keluarga (KK) di Dusun III, Desa Way Galih, Kecamatan Tanjung Bintang, Lampung Selatan.


Warga lainnya, Ersan(55), mengatakan, jembatan itu roboh akibat hujan lebat yang terjadi pada Kamis siang. 


"Setelah hujan lebat, debit air tidak tertampung dan saluran air tersumbat sehingga air meluap mengakibatkan jembatan ini putus," kata dia di lokasi.


Menurutnya jembatan tersebut dibangun pada zaman Belanda dan kini kondisinya rusak, sehingga roboh saat diterjang banjir.


"Di Dusun III ini ada sekitar lima puluh kepala keluarga terisolir, " ujar Ersan.


Warga Dusun III, Desi (37) berharap jembatan segera dibangun karena satu-satunya akses warga ke desa tetangga.


"Tadi saat mengantar anak ke sekolah terpaksa motor ditinggal di seberang. Harus hati-hati lewat sini, terpaksa karena anak harus sekolah, "ujarnya.


Kepala Desa Way Galih, Suwarno, mengatakan jembatan tersebut putus karena debit air yang banyak dan saluran sungainya tersumbat sampah.


"Akbatnya jembatan tidak mampu menampung air, sehingga jebol di sebelah kiri," ungkapnya.


Pihaknya telah berkoordinasi dengan Pemkab Lampung Selatan agar segera membuat jembatan sementara atau alternatif.


"Ada sekira 50 KK terisolir. Anak hendak sekolah terhambat karena jembatan ini satu-satunya akses jalan penghubung dua desa, yaitu Sabah Balau dan Way Galih," ujar Suwarno. (*)

close