Habib Rizieq Shihab dan Nikita Mirzani (Foto: Kolase/Istimewa) |
JAKARTA - Nikita Mirzani remi menjadi tahanan Kejaksaan Negeri (Kejari) Serang, Banten dalam kasus pencemaran nama baik kekasih Nindy Ayunda, Dito Mahendra.
Nikita Mirzani ditahan saat kasus pencemaran nama baiknya masuk P21 dan penyerahan barang bukti dari Polres Serang.
Sebelumnya meski jadi tersangka, Nikita Mirzani hanya menjadi tahanan kota dan diwajibkan lapor ke Polres Serang setiap pekannya.
"Terhadap tersangka Nikita Mirzani telah dilakukan penahanan, karena sudah tahap dua," ujar Kepala Kejaksaan Negeri Serang, Freddy D Simanjuntak kepada awak media saat di Kejaksaan Negeri Serang, Selasa (25/10/2022), dilansir wartakota.
Freddy menuturkan, bahwa penahanan dilakukan selama 20 hari ke depan di Rutan Kelas IIB Serang. Terhitung sejak 25 Oktober sampai dengan 13 November 2022.
Pertimbangan Kejaksaan Negeri Serang melakukan penahanan terhadap tersangka Nikita Mirzani yaitu pertama alasan obyektif.
Berdasarkan pasal 21 ayat 4 huruf a KUHAP yaitu Tindak Pidana itu diancam dengan pidana penjara 5 tahun lebih.
Sedangkan alasan subyektif pasal 21 ayat 1 KUHAP, yaitu dalam hal kekhwatiran bahwa tersangka akan melarikan diri, merusak barang bukti atau menghilangkan barang bukti dan/atau mengulangi tindak pidana.
Nikita histeris
Nikita terus berteriak dan menolak dijebloskan ke dalam rumah tahanan. Nikita histeris saat akan dibawa ke mobil tahanan menuju Rutan Serang.
Nikita mempertanyakan alasan penahanan kepada Kepala Seksi Pidana Umum Edward dengan berteriak dan menangis serta memohon untuk tidak ditahan.
Nikita ditemani penasihat hukumnya Fahmi Bachmid selama proses penyerahan tersangka dan barang bukti kasus pencemaran nama baik terhadap Dito Mahendra.
"Enggak mau (ditahan), siapa Dito Mahendra, siapa dia, siapa Bang?," teriak Nikita di ruang tahap dua Kejari Serang.
"Berapa kalian dibayar, enggak mau, enggak mau (ditahan). Saya sudah sabar, enggak mau ditahan di sini," sambungnya.
Nikita pun menyebut bahwa jaksa tidak memiliki hati nurani dengan memperlakukan dia seperti penjahat.
"Kalian jahat semua di sini, kalian nggak punya hati nurani, kalian pikir saya sebagai penjahat," kata Nikita.
Nasihat Habib Ali kembali disinggung
Beberapa waktu lalu, Nikita Mirzani diketahui berkonfontrasi dengan sejumlah ulama karena ujarannya terhadap Habib Rizieq Shihab (HRS) saat pulang dari Arab Saudi pada Selasa (10/11/2020) lalu.
Ia melontarkan komentar terkait kepulangan Habib Rizieq dan menyebutnya sebagai 'tukang obat'.
"Gara-gara Habib Rizieq pulang sekarang ke Jakarta, penjemputannya gila-gilaan. Nama habib itu adalah tukang obat. Screenshot!" ungkap Nikita di Instagram Stories kala itu.
Nikita menyadari ucapannya akan menimbulkan kemarahan pendukung HRS. Namun, Nikita mengaku tidak akan takut.
"Nah nanti banyak nih antek-anteknya mulai nih, nggak takut juga gue," imbuhnya
Komentar dari Nikita Mirzani mendapatkan kecaman luas. Nikita diingatkan agar tidak sembrono kepada ulama.
Salah satu nasihat disampaikan Ketua Bidang Dakwah DPP Front Santri Indonesia, Habib Ali Alhinduan
Nasihat dari Habib Ali kembali beredar saat Nikita Mirzani kini menghadapi masalah hukum dan harus meringkuk di tahanan
Habib Ali mengatakan, Habib Rizieq selama ini tidak punya masalah dengan Nikita Mirzani. Namun Nikita telah berani berkata-kata tak pantas untuk Habib Rizieq Shihab.
"Ketika mbak Nikita sudah mulai berani ngata-ngatain, mengejek-mengejek, merendahkan ulama kami Habib Rizieq bin Shihab, maka saat itulah kami sebagai pecinta beliau akan pasang badan membela beliau," ucap Habib Ali dikutip dari Channel YouTube 'Back to Masjid'.
"Mbak kalau tidak bisa berjuang dengan beliau, paling tidak minimal mencintai, kalau ngga bisa mencintai, minimal mendoakan. Kalau menurut kalian Habib Rizieq itu salah ya doakan, mudah-mudahan jadi baik," tambahnya.
Habib Ali menambahkan, apabila tidak bisa mendoakan, lebih baik Nikita Mirzani diam dan tidak merendahkan ulama. Sebab kata Habib Ali, 'daging ulama itu beracun'.
"Kalau tidak bisa mendoakan juga minimal paling tidak diam. Jangan sampai menghambat, apalagi sampai merendahkan, jangan hati-hati daging ulama itu beracun, bisa kualat kita ngatain ulama, bisa kualat," ujar Abib Ali.
Habib Ali mengatakan, ulama bukan level Nikita Mirzani. Dia juga mengingatkan untuk tidak mencerca ulama, sebab biasa kualat.
"Kita orang yang ga punya apa-apa, amal ngga ada lalu kita berani ngata-ngatain ulama. Nanti bisa kualat, nanti Allah sendiri hukum, kalau Allah sendiri hukum waduh bahaya bangat, susah hidup kita," jelas Habib Ali. "
"Kalau kita tidak bisa menggunakan mulut untuk hal yang baik, paling tidak jangan menggunakan mulut untuk mengata-ngatain orang yang memang bukan level kita atau tidak layak untuk kita," tandas Habib Ali. (*)