TUTUP
TUTUP
HeadlineHukum

Korban Melapor, Polisi Buru Pemalak Todongkan Sajam di Lampung, Begini Kronologinya

Admin
31 October 2022, 10:57 PM WAT
Last Updated 2022-11-02T23:16:56Z
Tangkapan layar aksi seorang pria memalak dan menodongkan pisau ke pengendara mobil (Istimewa)

PESAWARAN - Aksi premanisme terjadi di Kabupaten Pesawaran, Lampung.


Pengendara mobil menjadi korban pemalakan pelaku yang saat itu mengancam korban dengan senjata tajam (sajam).


Tidak terima, korban selanjutnya membuat laporan ke Polsek Natar, Lampung Selatan.


Ihwal laporan polisi oleh korban itu disampaikan Kapolres Pesawaran, AKBP Pratomo Widodo.


Widodo mengatakan dirinya sudah melihat video yang merekam aksi premanisme itu.


"Iya saya sudah tonton videonya, aksi premanisme tidak boleh dibiarkan karena sudah mengganggu," ujarnya ketika dikonfirmasi, Senin (31/10/2022).


Menurutnya setelah ditelusuri lebih jauh peristiwa itu terjadi di Lampung Selatan dan korban telah membuat laporan ke Polsek Natar.


"Setelah dilakukan penyelidikan diketahui peristiwa pemalakan terjadi di Jalan Lintas Sumatera Desa Banjar Negeri, Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan, dan saat ini Korban sudah membuat Laporan Polisi di Polsek Natar," ungkapnya, dilansir detikcom.


Polisi pun memburu pelaku pemalakan pengendara mobil di Jalan Lintas Sumatera, Kecamatan Natar, Lampung Selatan tersebut.


"Korban melapor ke Polsek Natar. Sudah dilakukan pengejaran, namun yang bersangkutan tidak berada di rumah," kata Kasatreskrim Polres Lampung Selatan, AKP Hendra Saputra.


Dia menegaskan, akan tetap memburu pelaku sampai dapat. Bagaimana pun, aksi premanisme seperti itu tak bisa ditolelir.


"Jelas ini menjadi atensi, kasihan para pengendara. Aksi premanisme tidak bisa dibiarkan," jelas Hendra.


Sebelumnya, video aksi pemalakan ini viral dan menyebut kejadian itu terjadi di Kecamatan Tegineneng, Kabupaten Pesawaran.


Namun setelah ditelusuri peristiwa itu terjadi di Kecamatan Natar, Lampung Selatan.


Korban aksi pemalakan Tomi Andrianto, diancam dibacok preman yang meminta uang pada Sabtu (29/10) lalu.


Dalam keterangannya, Tomi mengatakan dia bersama dua rekannya saat itu akan melakukan survei melintas di Jalan Lintas Sumatera, Desa Banjar Negeri, Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan. 


Tiba-tiba pelaku menghampiri dan memberhentikan mobil korban dan meminta uang berdalih dirinya nyaris tertabrak.


"Pelaku datang terus minta uang, awalnya berdalih nyaris tertabrak tapi ujung-ujungnya minta duit rokok. Sempat berdebat bahwa kami juga kan mau kerja, tapi dia tetep ngotot minta duit dengan mengancam pake senjata tajam sama mau ajak adu tembakan," katanya.


Lantaran diancam dengan senjata tajam jenis golok, akhirnya korban memberikan uang kepada pelaku.


"Iya diancam pake golok, dari pada kenapa-kenapa akhirnya kami kasih Rp 200 ribu," ujar dia. (*)

close