TUTUP
TUTUP
HeadlineNasional

Terungkap, Ternyata Jenderal Dudung Perintahkan Prajurit TNI AD Protes Effendi Simbolon

ADMIN
14 September 2022, 6:45 PM WAT
Last Updated 2022-09-15T17:17:59Z
Jenderal Dudung Abdurachman (Foto: Istimewa)

JAKARTA - TNI Angkatan Darat (AD) di berbagai daerah ramai-ramai mengecam anggota Komisi I DPR RI Effendi Simbolon.


Protes para perwira tersebut ternyata berangkat dari adanya perintah Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal Dudung Abdurachman.


Berdasarkan video yang didapat detikcom dari seorang anggota DPR, Rabu (14/9/2022), tampak perekam merekam arahan Dudung di layar TV.


Dudung tampak melakukan video conference dengan jajarannya.


Saat memberi arahan, Dudung didampingi Wakil Kepala Staf Angkatan Darat (Wakasad) Letjen TNI Agus Subiyanto. Dudung meminta jajarannya tak jadi ayam sayur, yang hanya diam.


"Kita jadi petarung, jadi jagoan. Jangan jadi ayam sayur. Saya lihat itu diam semua. Nanti lihat tanggal 26, saya buktikan pada kalian... (ucapan tidak jelas)," ujar Dudung dalam video tersebut.


Dudung lalu meminta jajarannya tidak diam. Dudung menyebut sosok 'dia' yang dinilai Dudung tak memiliki pengaruh.


Namun tak dijelaskan secara rinci pengaruh seperti apa yang dimaksud Dudung.


"Jangan kita diam saja. Dia itu siapa? Nggak berpengaruh, nggak berpengaruh," ucap Dudung.


Dudung lalu menyebut-nyebut harga diri dan kehormatan TNI AD telah diinjak.


"Harga diri, kehormatan kita, kok diinjak-injak sama dia. Karena saya tahu juga dia dapat 'angin' masalahnya, sehingga kita duduk semua, diam," tutur Dudung.


Dudung lalu bicara soal pernyataan kepada media massa. Dia juga menyinggung soal prajurit ngamuk.


"Ke depan nggak ada lagi orang-orang seperti itu. Saya sudah diajarkan apa yang harus kita sampaikan di media, jangan salahkan nanti prajurit kita ngamuk, prajurit kita," kata Dudung.


"Prajurit kita ini sedang di grup, di kelompok, di grup tamtama sudah panas. Kelompok bintara sudah marah. Kok kita kelompok perwira santai-santai saja gitu loh? Apa takut jabatannya dilepas atau gimana?" imbuh Dudung.


Dudung lalu menegur para danrem dan dandim. Dia meminta para komandan itu tak 'meninabobokan' jabatan.


"Danrem-dandim juga saya lihat santai saja, meninabobokan jabatannya. Jangan terbiasa seperti itu saya minta, ya?" tutur Dudung.


Dudung lalu mempersilakan jajarannya bergerak merespons hal yang dinilainya menginjak harga diri TNI AD.


Dudung juga meminta jajarannya memberdayakan organisasi-organisasi di luar TNI AD memprotes Effendi Simbolon secara masif.


"Silakan kalian bergerak, berdayakan FKPPI dan segala macam untuk tidak menerima penyampaian Effendi Simbolon, masif, lakukan. Nggak usah ada yang takut ya. Nggak usah takut kalian dicopot segala macam, saya tanggung jawab," tegas Dudung.


"Nah, saya minta ini buktikan ya, jangan kemudian diam saja, takut pangkat dan jabatannya dicopot. Kalian sudah bisa buktikan apa yang saya lakukan... (suara kurang jelas). Pangkat dan jabatan itu Gusti Allah, Tuhan yang ngatur. Bukan siapa pun ya, bukan siapa pun. Jadi nggak usah takut kalau harga diri dan kehormatan diinjak-injak, kok kita diam saja gitu," sambung Dudung.


Masih dari video yang diterima detikcom, Dudung mempertanyakan para perwira yang tak bergejolak terhadap pernyataan Effendi Simbolon.


"Saya tidak lihat ada letkol, kolonel, ngomong, bintang 1, bintang 2 ngomong, bergejolak gitu loh. Tidak ada yang saya lihat itu. Diam-diam saja, dan dia pun akhirnya merasa menang ya. Saya tekankan lagi, tidak ada lagi pengondisian Effendi Simbolon untuk minta-minta ke wilayah. Nggak usah takut kita, kalian nggak usah takut," tegas Dudung lagi.


"Tidak berpengaruh, Komisi I itu tidak berpengaruh ya. Dia kerjanya hanya minta. Komisi I tuh banyak yang bagus, semuanya bagus kecuali dia, Effendi Simbolon, yang lain tidak ada," pungkas Dudung.


detikcom mencoba mengonfirmasi perihal video arahan Dudung kepada jajaran tentang protes Effendi Simbolon kepada Kepala Dinas Penerangan AD (Kadispenad) Brigjen Hamim Tohari.


Namun Hamim belum mengonfirmasi soal video tersebut lantaran masih dalam acara di Riau.


"Sebentar, saya masih ada acara di Riau," jawab Hamim. (*)

close