Foto: Istimewa |
JAKARTA - Pasca Jokowi menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM), Sabtu 3 September 2022, rakyat terus menggelar demo menolak kenaikan harga BBM.
Hari ini, buruh dan mahasiswa yang tergabung dalam Kolektif Gerakan Buruh Bersama Rakyat (GEBRAK) menggelar unjuk rasa tolak kenaikan BBM di Patung Kuda, Selasa, 13 September 2022.
"Kebijakan menaikkan harga BBM ini menambah rangkaian kebijakan pemerintah yang membuat masyarakat semakin terpuruk dan menderita," kata GEBRAK seperti dikutip dalam keterangan tertulis, dilansir Tempo.
Selain menolak kenaikan harga BBM, GEBRAK juga menuntut:
1. Cabut Omnibus Law Cipta Kerja dan UU turunannya;
2. Cabut UU P3;
3. Tolak revisi UU KUHP;
4. Tolak revisi UU Sisdiknas.
Jokowi naikkan harga BBM
Presiden Jokowi menaikkan harga BBM Pertalite Pertamina menjadi Rp 10 ribu per liter dari sebelumnya Rp7.650 per liter mulai Sabtu, 3 September pukul 14.30 WIB.
Menteri ESDM Arifin Tasrif dalam konferensi pers di Istana Merdeka, Jakarta, Sabtu, 3 September 2022 mengatakan pemerintah juga menaikkan harga BBM subsidi untuk solar dari Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per liter.
Kemudian, untuk BBM non-subsidi, pemerintah pemerintah menaikkan harga Pertamax dari Rp12.500 per liter menjadi Rp14.500 per liter.
Sembilan hari setelah Jokowi menaikkan harga BBM, gelombang demo masih terus berlangsung di berbagai daerah dan juga di kawasan Patung Kuda Monas, titik terdekat bagi para pendemo untuk menggelar aksi di Istana Presiden.
Senin kemarin, setidaknya tiga elemen masyarakat turun ke jalan menggelar demo ke Istana Presiden. Seperti protap yang sudah berlaku sebelumnya, massa yang menggelar demo hanya bisa menyampaikan aspirasinya.
Gelombang Demo
Sebelumnya, sembilan hari setelah Presiden Jokowi menaikkan harga BBM pada 3 September lalu, berbagai kelompok masyarakat masih terus menyampaikan penolakan atas keputusan tersebut.
Tiga elemen masyarakat turun ke jalan menggelar demo ke Istana Presiden, Senin (12/9/2022).
Seperti protap yang sudah berlaku sebelumnya, massa yang menggelar demo hanya bisa menyampaikan aspirasinya.
Kelompok masyarakat yang hari ini menggelar demo menolak kenaikan harga BBM adalah Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Tanah Air, dan Presidium Alumni 212.
Pukul 10.30 massa dari KSPSI se-Jabodetabek membanjiri patung kuda sampai pukul 13.30. Mereka juga sempat ditemui oleh Kepala Sekretariat Negara Heru Budi Hartono.
KSPSI juga menyampaikan petisi tuntutan yang berisi: penolakan terhadap kenaikan BBM, pencabutan Omnibus Law, perlindungan terhadap pekerja migran, dan upah layak.
Selanjutnya Pukul 13.30 WIB, massa dari GNPR atau Gerakan Nasional Pembela Rakyat bergantian menggeruduk Patung Kuda.
Demonstrasi ini digelar sampai pukul 17.00 WIB. Massa ini banyak diisi oleh kelompok PA 212 dan Front Persaudaraan Islam (FPI), serta kelompok alumni UI.
Mereka datang dengan membawa sejumlah spanduk dan poster untuk menyuarakan tuntutannya yang menolak kenaikan harga BBM.
Pukul 16.00 WIB, massa dari Badan Eksekutif Mahasiwa Tanah Air datang. Massa dari mahasiswa kemudian beririsan dengan massa dari GNPR. Alpar Al Fauzan, Koordinator Pusat Badan Eksekutif Mahasiswa Tanah Air, sowan ke massa aksi GNPR. Mahasiswa juga bubar pada pukul 17.00. (*)