TUTUP
HeadlineMedia SosialMedsosPolitik

Luhut Sebut Orang Luar Jawa Sulit Jadi Presiden, Rizal Ramli: Pernyataan 'Ngasal'

Admin
23 September 2022, 5:22 PM WAT
Last Updated 2022-09-23T10:22:06Z
Rizal Ramli dan Luhut Binsar Panjaitan (Foto: Kolase/Istimewa)

JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia Luhut Binsar Panjaitan menyebut orang luar Jawa sulit jadi Presiden.


Mantan Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Sumber Daya Indonesia, Rizal Ramli menanggapi dengan mengatakan orang luar Jawa sulit jadi presiden karena sistem pemilihan di Indonesia tidak kompetitif.


Jika sistemnya kompetitif kata dia, tidak ada lagi pembelahan Jawa vs Non Jawa.


Pernyataan ngasal. Orang luar Jawa susah jadi Presiden karena sistim pemilihan Presiden Indonesia tidak kompetitif, oligapolistik yg sengaja di rekayasa untuk menguntungkan boneka Oligarki. Kalau sistimnya kompetitif tidak ada lagi pembelahan Jawa vs Non-Jawa,” tulis Rizal Ramli melalui akun sosial medianya, Kamis, (22/9/2022).


Lebih jauh kata Ekonom senior ini, sejak masa pergerakan kemerdekaan tak pernah ada pertentangan seperti ini.


“Pada masa pergerakan kemerdekaan pertentangan seperti ini tidak pernah terjadi,” ujar Rizal yang juga Mantan Menteri Keuangan, dilansir Fajar.


Dia juga mencontohkan peristiwa Sumpah Pemuda yang dipelopori para pemuda bukan hanya dari Jawa tapi luar Jawa.


“Sulit dibayangkan peristiwa seperti Sumpah Pemuda 1928 dapat berlangsung apabila para tokoh saat itu membatasi diri dengan dikotomi Jawa-non Jawa,” kata Rizal.


Sebelumnya, Luhut menilai warga di luar Pulau Jawa sebaiknya tidak memaksakan diri untuk mencalonkan diri sebagai presiden atau capres.


Apa hanya dengan menjadi presiden, kau bisa mengabdi? Kan tidak juga. Harus tahu diri juga. Kalau kau bukan orang Jawa, pemilihan langsung hari ini—saya tidak tahu 25 tahun lagi—sudah lupakan saja,” kata Luhut ketika berbincang dengan Rocky Gerung dalam program Menatap Indonesia Pasca 2024, di kanal YouTube RGTV Channel ID yang diunggah pada Rabu (21/9).


Tidak memaksakan diri kita. Sakit hati. Tetapi, yang bikin sakit hati kan kita sendiri,” tambah Luhut.


Dalam percakapan tersebut, Luhut mencontohkan dirinya sendiri. Ia mengaku tidak memaksakan diri mencalonkan sebagai presiden.


Saya double minoritas. Saya Batak. Beragama Kristen. Jadi saya bilang, ya sudah cukup itu. Kita harus tahu. Kenapa saya menyakiti hati sendiri?” kata Luhut. (*)

close