TUTUP
TUTUP
Ekonomi

Kata Warga, Jokowi Naikkan BBM Terlalu Tinggi: SBY Mau Naik Rp 500 Saja Susah Sekali

Admin
04 September 2022, 8:27 AM WAT
Last Updated 2022-09-04T06:58:30Z

 SPBU seberang Pemkot Bekasi, Sabtu (3/9/2022). (Foto: Sindonews)


BEKASI - Presiden Jokowi resmi menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di Indonesia pada Sabtu (3/9/2022) sejak pukul 14.30 WIB.


Kenaikkan harga BBM ini mencakup BBM jenis Pertalite, Solar maupun Pertamax.


Kebijakan dinaikannya harga BBM ini menuai komentar dari masyarakat. Bahkan ada masyarakat yang langsung mengait-ngaitkan masa kepemerintahan Joko Widodo (Jokowi) dengan era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebelumnya.


Salah satu pengendara mobil, Sumarsano (58) menyampaikan kebijakan kenaikkan BBM pada Era Jokowi dinilai terlalu tinggi.


Pasalnya, BBM jenis Pertalite saja kenaikan harganya hampir menginjak Rp3.000.


”Zaman pak SBY dulu mau naik Rp 500 susah sekali, sampai ditahan mau naik segini, naik turun, naik turun, makanya bisa naik paling cuma 500 perak,” kata Sumarsano di SPBU seberang Pemkot Bekasi, Sabtu (3/9/2022).


Apalagi kenaikan harga BBM biasanya berimbas dengan kenaikan bahan pokok.


Menurutnya, pemerintah seharusnya masih bisa menahan adanya kenaikan harga BBM ini.


”Pemerintah paling tidak menekan, janganlah, kalau bisa ditahan, karena suasananya lagi begini, Covid mulai normal, jangan dulu, biar berkembang dulu,” ujar Sumarsono, dilansir Sindonews.


Senada diungkapkan pengendara mobil lainnya, Anam. Dia merasa keberatan karena harga BBM naik diikuti dengan kenaikan harga bahan-bahan pokok.


”Keberatan bukan karena bensinnya, karena bahan pokok yang lain pasti naik juga, bensin ini buat keperluan mobilitas,” ucapnya. (*)

close