TUTUP
HeadlineInternetTekno

Ini Daftar Kebocoran Ulah Hacker Bjorka, Registrasi SIM Card Prabayar hingga Data KPU

Admin
10 September 2022, 10:27 PM WAT
Last Updated 2022-09-10T15:27:58Z

Hacker Bjorka (Foto: Istimewa)

JAKARTA - Bjorka sedang menjadi sorotan netizen, terutama di media sosial Twitter.


Sosoknya digunjingkan karena mengklaim sudah membobol beberapa sistem keamanan sejumlah platform di Indonesia.


Hacker yang belum diketahui identitasnya ini mengaku mengantongi hingga miliaran data pribadi masyarakat Indonesia.


Kemudian, data-data yang diperoleh secara ilegal itu, dijualnya dengan harga yang tidak murah.


Kendati demikian, masih belum diketahui keabsahan dari seluruh data yang diperolehnya.


Hal ini mengingat salah satunya dibantah tidak valid dan yang terbaru masih dilakukan investigasi mendalam.


Apa saja daftar kebocoran data RI yang diklaim sudah diumbar oleh Bjorka?


Berdasarkan hasil pantauan detikcom, Sabtu (10/9/2022), berikut sejumlah data yang diakuinya ia bocorkan dan dijual di situs breached.to.


Daftar Kebocoran Data RI oleh Bjorka


1. Kebocoran Data Pelanggan IndiHome


Bjorka mengklaim telah mengantongi 26 juta history browsing pelanggan IndiHome. Datanya mencakup keyword, email, nama, jenis kelamin, hingga Nomor Induk Kependudukan (NIK).


Namun perwakilan Telkom Group menyatakan, bahwa data-data yang bocor tidak valid dan merupakan hasil fabrikasi. Menurut Ahmad Reza, SVP Corporate Communication & Investor Relation Telkom, 


Telkom tidak menggunakan email @telkom.net, baik untuk kepentingan perusahaan maupun layanan bagi pelanggan.


"Jadi fungsinya bukan sebagai email," jelas Reza.


Dia mengatakan kalau format telkom.net ini, digunakan Telkom sebagai domain atau user id IndiHome. 


Lalu ia mengatakan bahwa tidak ada sistem di Telkom yang menyimpan browsing history dan data pribadi, secara berdampingan.


2. Kebocoran Data Registrasi SIM Card Prabayar


Tak hanya sampai di situ, Bjorka terus membuat kehebohan di dunia maya. Target selanjutnya, mengarah kepada kebocoran yang diduga data registrasi SIM Card Prabayar.


Sang hacker mengungkapkan, memiliki 1,3 miliar data yang berukuran 87GB. Di dalamnya berisi NIK, nomor telepon, operator seluler, dan tanggal registrasi.


Disampaikan Dirjen Aptika Kementerian Kominfo, Semuel Abrijani Pangerapan, saat ini Kominfo melakukan investigasi dengan menggandeng pihak-pihak terkait, seperti Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).


Namun, masih menjadi pertanyaan dari mana sebenarnya sumber data itu berasal. Semuel menyampaikan, Ditjen PPI Kementerian Kominfo hanya menyimpan data SIM Card dalam bentuk agregat, seperti seberapa banyak pelanggan aktif di operator seluler.


Ia memaparkan, ketika pelanggan melakukan pendaftaran nomor telepon prabayar, maka data seperti NIK dan nomor KK, itu masuk ke operator.


Nah, saat ini masih dilakukan pengecekan dan memvalidasi dengan berkoordinasi ke Dukcapil, terkait dugaan kebocoran data SIM card prabayar itu.


3. Kebocoran Data KPU


Bjorka juga mengklaim mendapatkan 105 juta data penduduk Indonesia, di mana dugaan saat ini milik KPU. Serupa dengan data-data di atas, sang hacker juga membagikannya di forum online Breached.to.


Data-data tersebut berukuran 20GB dan berisi informasi seperti NIK, Kartu Keluarga (KK), nama lengkap, tempat tanggal lahir, jenis kelamin, umur, dan lain-lain. Bjorka sendiri menjualnya seharga USD 5 ribu atau setara Rp 7,4 juta.


KPU RI pun buka suara terkait tudingan kebocoran tersebut. Komisioner KPU Betty Epsilon Idroos menegaskan, dugaan data yang bocor itu bukan milik KPU.


"Setelah kami analisa, coding yang dilakukan dalam situs yang dimaksud bukan merupakan data yang dimiliki KPU," kata Betty dalam keterangannya, Selasa (6/9).


Betty menambahkan, KPU tengah berkoordinasi dengan tim satgas siber KPU. Ia juga mengklaim, bahwa seluruh sistem informasi yang dimiliki KPU masih terjamin keamanannya.


4. Kebocoran Data Dokumen Rahasia Presiden Republik Indonesia


Aktivitas nyolong data yang dilakukan Bjorka masih berlanjut. Bahkan setelah menyebut Kominfo bodoh, dia menargetkan dokumen rahasia Presiden Republik Indonesia.


Setelah mengumumkan rencananya di Telegram, hacker ini pun beraksi, dan kembali mengklaim berhasil merampas data rahasia Presiden RI periode 2019-2021 yang berukuran 189 MB. Di dalamnya, total ada 679.180 dokumen.


Kendati demikian, juru bicara Badan Intelijen Negara (BIN), Wawan Hari Purwanto menepis kabar dokumen atau surat-surat dari BIN untuk Presiden bocor. Ia menyatakan bahwa itu kabar bohong.


"Hoax itu, dokumen BIN aman terkendali, terenkripsi secara berlapis, dan semua dokumen pakai samaran," kata Wawan.


5. Kebocoran Data Pribadi Menkominfo Johnny G Plate


Kebocoran data yang terbaru datang secara personal dari Menkominfo Johnny G Plate. Dari tangkapan layar yang dibagikan oleh DarkTracer, ada beberapa informasi pribadi Johnny, seperti nomor telepon, nama lengkap, jenis kelamin, NIK, KK, alamat rumah, nama istri dan masih banyak lagi.


Selain itu, Bjorka juga mengancam akan membobol data MyPertamina. Ia menyatakan, melakukan ini dalam upaya mendukung orang-orang yang berdemo mengenai harga Bahan Bakar Minyak (BBM).

(*)

close