TUTUP
TUTUP
Ekonomi

Harga BBM Naik, Pedagang Minta Pemerintah Ikut Tanggung Beban Ongkos Distribusi

Admin
05 September 2022, 10:06 PM WAT
Last Updated 2022-09-06T05:30:30Z
 Sekretaris DPP IKAPPI, Reynaldi Sarijowan (Foto: Istimewa)

JAKARTA - Harga sejumlah kebutuhan pokok mulai terdampak kenaikan harga BBM.


Sekretaris Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (DPP IKAPPI) Reynaldi Sarijowan meminta pemerintah turut menanggung beban ongkos distribusi yang bertambah. 


“Pemerintah harus ikut mengintervensi subsidi distribusi ini,” ujarnya, Senin, 5 September 2022. 


Meski distribusi bahan pokok pada hari ketiga pasca-pengumuman kenaikan harga BBM masih lancar, kondisi ke depan dianggap perlu diwaspadai.


"Sebab itu, harus ada subsidi distribusi harga agar beban distribusi tidak hanya ditanggung produsen atau pedagang." kata Reynaldi, dilansir Tempo.


Selain itu, ia mendorong agar pemerintah memiliki upaya lanjutan untuk menangani kondisi mendatang. 


Adapun harga komoditas mulai terkerek di tingkat pasar.


Reynaldi mencatat, harga cabai rawit merah sudah menyentuh Rp 63.500 per kilogram. Kemudian, harga cabai keriting Rp 79 ribu per kilogram dan cabai rawit hijau Rp 54 ribu per kilogram.


Harga daging ayam boiler juga naik menjadi Rp 39.500 per kilogram, bawang merah Rp 40 ribu per kilogram, dan bawang putih Rp 33 ribu per kilogram.


Sedangkan harga telur terjadi tren penurunan walau masih cukup tinggi, yakni Rp 29 ribu di tingkat konsumen.


“Untuk daging sapi juga masih bertengger di angka Rp 148 ribu hingga Rp 149 ribu per kilogram,” kata Reynaldi.


Sebelum kenaikan harga BBM, Reynaldi menyebut harga-harga sejumlah kebutuhan pun sudah di atas harga normal.


Misalnya, harga telur yang sempat mencapai Rp 32 ribu per kilogram.


“Apalagi setelah pengumuman harga BBM naik Jumat kemarin. Saya kira bakal sulit buat turun,” ucap Reynaldi.


Dia mengakui aktivitas jual-beli di pasar juga masih normal, seperti sebelum harga BBM naik.


Walau begitu, dia memprakirakan ke depan potensi kenaikan harga tetap terjadi. Terlebih, ketika hari besar.


Sementara ihwal pertimbangan untuk menaikkan harga jual, Reynaldi menuturkan pihaknya masih melakukan kajian.


IKAPPI mengambil rentang waktu selama sepekan pasca-pengumuman kenaikan harga BBM untuk membuat keputusan.


Sebab, ada kekhawatiran pedagang jika menaikkan harga jual maka kehilangan pelanggan karena daya belinya menurn.


 “Keluhan pedagang memang soal harga. Saya kira harga perlu dibuat skema yang besar di tiap komoditas. Tidak hanya telur atau cabai saja,” ujar Reynaldi.


"Tapi bagaimana nantinya, kami akan menghitung proyeksi satu minggu ke depan,” kata dia. (*)

close