Erick Thohir (Foto: Istimewa) |
JAKARTA - Setelah mengklaim mengantongi dokumen surat menyurat milik Presiden Joko Widodo atau Jokowi, peretas Bjorka kini menyebarkan data pribadi yang diduga milik sejumlah pejabat publik.
Mulai dari Ketua DPR Puan Maharani, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny Gerard Plate, sampai Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Semuel Abrijani Pangerapan.
Misalnya data Puan Maharani. Bjorka pertama menyinggung bagaimana kader PDI Perjuangan tersebut merayakan ulang tahun di gedung DPR, dalam sidang paripurna 6 September, di saat ada demo tolak kenaikan harga BBM di luar gedung.
"Apa kabar Bu @puanmaharani_ri? Bagaimana rasanya merayakan ulang tahun ketika banyak orang memprotes harga BBM tepat di depan kantor Anda?" tulis Bjorka melalui unggahannya di akun twitter @bjorkanism pada Minggu, 11 September 2022.
Akun @bjorkanism tersebut kini telah ditangguhkan pada Minggu sore.
"Akun ditangguhkan: Twitter menangguhkan akun yang melanggar Peraturan Twitter," demikian bunyi informasi dari pihak Twitter, dilansir Tempo.
Meski akun Twitter ditangguhkan, grup Telegram dengan nama Bjorkanism masih bjsa diakses.
Di grup inilah, peretas Bjorka ikut mempublikasikan informasi yang diduga data pribadi dari pejabat negara dan beberapa nama tersebut.
Misalnya pada data pribadi yang bertuliskan nama Erick.
Bjorka menuliskan "bagaimana kabar anda pak? kamu seharusnya bekerja, daripada keliling melakukan hal yang tidak penting. Percayalah, anda tidak akan pernah jadi presiden, jangan buang waktu anda. Apakah anda tidak peduli pada harga BBM terbaru?."
Tempo mengkonfirmasi penangguhan akun twitter Bjorka ini kepada juru bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika Dedy Permadi. Apakah ada permintaan khusus dari pihaknya kepada Twitter.
Tempo juga mengkonfirmasi kepada Dedy soal kebocoran data pribadi yang diduga milik Semuel dan Johnny.
Tapi hingga berita ini diturunkan, belum ada respons yang diberikan.
Tempo juga menghubungi Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto dan Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga soal kebocoran data milik Puan dan Erick Thohir, tapi juga belum ada respons. (*)