 |
| Foto: Ilustrasi/Istimewa |
BANDAR LAMPUNG - Sejumlah pengemudi (driver) ojek online (ojol) di Lampung mengeluhkan belum adanya penyesuain tarif, meski harga BBM telah naik.
Para driver mengaku harus menombok dengan hitungan BBM naik dan potongan jasa aplikator tetap berlaku.
Salah satu pengemudi ojek daring di Bandar Lampung, SUP (30), menuturkan, seharusnya tarif layanan sudah naik mengikuti kenaikan harga BBM.
"Belum (naik tarif). Berat juga masih tarif lama dan potongan tetap ada, ditambah harga Pertalite sekarang jadi Rp 10 ribu per liter," ujarnya, ditemui di Jalan Majapahit, Bandar Lampung, Selasa (6/9/2022) siang.
Dia meminta nama dan aplikasi ojek daringnya tidak dicantumkan.
"Jangan (disebut), nggak enak saya," kata SUP, dilansir Kompas.com.
Senada diungkapkan Alan (28) pengemudi GoJek yang kini terpaksa “menombok” pengeluaran.
“Ya mau nggak mau, nombok. Hitung-hitungannya nggak masuk kalau menurut saya, BBM sudah naik, tarifnya belum,” kata Alan.
Terkait keluhan ini, Manager GoJek wilayah Lampung Adi Putra mengatakan pihaknya masih mempelajari kenaikan harga BBM dan kaitannya dengan operasional layanan serta mitra mereka.
“Kami terus berupaya memastikan layanan terbaik bagi pengguna layanan Gojek dengan harga yang wajar dan kompetitif,” ujarnya.
Adi mengatakan, dalam menjalankan usaha, Gojek senantiasa patuh pada peraturan dan perundangan yang berlaku.
“Termasuk peraturan terkait tarif layanan transportasi online,” kata Adi.
Head of Regional Corporate Affair Sumatera, Aji Wihardandi, yang dihubungi secara terpisah mengakui, tarif layanan yang diberlakukan masih tarif lama.
Untuk rencana penaikan harga tarif layanan, Aji menyebutkan pihaknya masih melakukan kajian lebih lanjut.
“Kami masih melakukan kajian terkait hal ini lebih dalam. Nanti kami update lebih lanjut jika sudah ada progress,” kata Aji. (*)
