TUTUP
TUTUP
EkonomiLampung

BBM Naik, Wali Kota Bandar Lampung Minta OPD Turun Pantau Harga Kebutuhan Pokok

Admin
05 September 2022, 10:42 PM WAT
Last Updated 2022-09-06T05:30:29Z
Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana (Foto: Istimewa)

BANDAR LAMPUNG - Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana meminta organisasi perangkat daerah (OPD) terkait untuk memantau pergerakan harga kebutuhan pokok, seiring dengan adanya kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).


"Saya minta Dinas Perdagangan dan Pangan harus turun ke lapangan guna melihat kondisi bahan pokok yang ada di Bandar Lampung, terkait dampak naiknya harga BBM," ujarnya, Ahad (5/9/2022).


Pemkot masih akan melihat perkembangan di lapangan sambil berkoordinasi dengan instansi terkait, tentang dampak yang akan ditimbulkan akibat kenaikan harga BBM.


"Kalau ketersediaan bahan pokok masih relatif aman di kota ini, Sabtu (3/4) saat Presiden meninjau salah satu pasar juga masih terpenuhi. Jadi saat ini kami masih dalam tahap melihat situasi dan belum ada rencana melakukan antisipasi," kata Eva, dilansir Suaralampung.id.


Kepala Dinas Perdagangan Kota Bandar Lampung, Wilson Faisol meminta masyarakat tidak panik dengan kenaikan harga BBM yang telah resmi diumumkan.


"Sebab, Pemerintah Pusat tentu telah melakukan perhitungan secara matang sebelum menaikkan harga BBM," ujarnya.


Ia pun mengungkapkan akan melakukan koordinasi dengan pihak terkait untuk mengantisipasi kenaikan harga-harga bahan pokok di pasar akibat dari naiknya harga BBM.


"Tentu kami akan melakukan koordinasi dengan instansi terkait terkait kemungkinan harga-harga bahan pokok yang ikut naik yang akan berdampak pada inflasi. Tapi kami juga harapkan masyarakat tetap tenang," kata Wilson.


"Harga kebutuhan pokok masih normal tapi kami tetap akan melakukan monitoring satu sampai dua hari ke depan. Apakah ada dampak yang signifikan terkait kenaikan BBM ini baru akan mengambil langkah koordinasi," tambahnya.


Pemerintah secara resmi mengumumkan kenaikan bahan bakar minyak (BBM) pada Sabtu (3/9).


Harga pertalite yang sebelumnya Rp7.650 per liter menjadi Rp10.000 per liter, pertamax dari Rp12.500 per liter menjadi Rp14.500 per liter, serta solar dari Rp5.150 per liter liter menjadi Rp6.800 per liter. (*)

close