TUTUP
TUTUP
HeadlineHukum

Sosok Bharada E, Berjiwa Sosial Tinggi Sebelum Jadi Polisi

Admin
10 August 2022, 10:42 AM WAT
Last Updated 2022-08-10T04:29:56Z
Potret Richard Eliezer atau Bharada E (Foto: kolase tim tvonenews)

JAKARTA – Bharada E atau Richard Eliezer telah ditetapkan sebagai tersangka, kasus penembakan yang menewaskan Brigadir J atau Brigadir Yosua di rumah dinas mantan Kadiv Propam nonaktif Irjen Ferdy Sambo.


Pemilik nama asli Richard Eliezer Pudihang Lumliu diketahui merupakan pemuda asal Manado yang menggeluti kegiatan pemanjat tebing.


Bharada E atau Richard Eliezer diketahui adalah seorang pecinta alam.


Hal itu dibuktikan dari akun Instagram pribadinya, @r.lumiu.


Pasca ditetapkan sebagai tersangka kasus Brigadir J, akun Instagramnya pun menjadi sorotan.


Dalam akun Instagram tersebut, Banyak foto-foto yang diunggah menampilkan Bharada E sedang menikmati aktivitas outdoor dan memanjat tebing.



Selain itu, terungkap fakta mengejutkan lainnya tentang sosok asli Bharada E.


Ternyata pemilik nama Richard Eliezer ini diketahui memiliki jiwa sosial yang tinggi.


Hal itu dibuktikan dari dirinya yang selalu aktif menjadi relawan ketika suatu daerah dilanda bencana. 


Bahkan, ketika terjadi bencana gempa bumi dan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah, Bharada E alias Richard Eliezer yang belum menjadi anggota Polri saat itu turut bergabung menjadi relawan.


Dia mengumpulkan berbagai bantuan untuk korban bencana bersama tim pecinta alamnya.


Richard Eliezer atau Bharada E (Foto: Istimewa)

Berdasarkan informasi dari teman-temannya, Bharada E juga dikenal sebagai sosok yang bertanggung jawab dan ramah.


Bharada E juga tidak memiliki masalah dengan orang.


Tak hanya itu, Richard Eliezer memiliki pendirian yang teguh dan berani untuk berkata jujur.


Dia juga merupakan orang yang bertanggung jawab dan berprinsip.


Sebelumnya, disebutkan bahwa Bharada E atau Richard Eliezer merupakan seorang penembak nomor 1 di Resimen kelas 1 Pasukan Pelopor di jajaran Korps Brimob.


Fakta baru diketahui, Bharada E baru memegang senjata api atau pistol pada akhir 2021 lalu.


Hal tersebut diungkapkan Wakil Ketua Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), Edwin Partogi.


Kata Edwin, Bharada E juga baru latihan menembak pada bulan Maret 2022 lalu di Senayan, Jakarta Selatan.


“Dia baru pegang pistol itu November tahun lalu dan latihan menembak itu Maret 2022 di Senayan,” ujar Edwin saat dikonfirmasi wartawan, Kamis (4/8/2022), dilansir dari tvonenews.com pada Rabu (10/8). 


Berdasarkan informasi yang diperoleh LPSK, Bharada E bukan merupakan orang atau anggota polisi yang masuk dalam kategori jago menembak.


Namun, Edwin enggan membuka sosok pihak yang memberikan informasi tersebut.


“Berdasarkan informasi yang kami dapat, Bharada E bukan termasuk kategori mahir menembak. Soal menembak ini, kami dapat informasi lain yang diperoleh, yang bisa dipercaya,” ungkapnya.


Curiga Cuma Kambing Hitam


Setelah resmi ditetapkan sebagai tersangka atas kasus penembakan Brigadir J pada Juli 2022, akun Instagram milik Bharada E alias Richard Eliezer, @r.lumiu langsung diserbu netizen.


Namun, bukan untuk dihujat, melainkan diisi rasa iba dan kesedihan dari netizen.

Kolom komentar pada salah satu unggahan fotonya dibanjir rasa iba dan berduka dari para netizen.


Pasalnya, netizen menilai Bharada E hanyalah kambing hitam dibalik kasus ini.


¨Ya gmana, dia maju mundur kena, jujur penjara, gk jujur mungkin ada imbalan, udah terlanjur kecemplung, yaudah milih gk jujur, maybe,¨ komentar netizen.


¨Kurang yakin saya dia yg pelaku utama membunuh, ini kasus sudah di setting serapi mungkin , alhasil lu bakalan jadi tersangka juga kan, demi membela atasanmu,¨ tulis netizen lain.


¨Jangan mau jadi tersangka sendirian, brader.. Bongkar aja semua, toh ngana bongkar atau tidak tetap dipecat dan dipenjara. Bongkar aja udah!¨ ujar netizen.


¨Kasian bng dijadiin kambing hitam? npa mau sih..jujur lah..kasian loh.. almarhum brigadir j,¨ kata netizen.


Sebelumnya, diketahui Bharada E atau Richard Eliezer disebut terlibat dalam baku tembak dengan Brigadir Yosua atau Brigadir J di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo pada Jumat (8/7/2022).


Saat itu dikabarkan, Brigadir J nyelonong masuk ke kamar Putri Candrawathi untuk melakukan pelecehan.


Namun, dari hasil autopsi ulang terlihat berbagai kejanggalan, yakni bagian belakang kepala Brigadir J terdapat bekas tembakan yang sengaja ditutup dengan lem.


Dari hasil autopsi tersebut, diduga Brigadir J ditembak dari jarak dekat.


Dalam pemeriksaan di Komnas HAM, Bharada E sempat memberikan pernyataan yang mengejutkan, yakni dirinya masih menembak ketika Brigadir J yang merupakan seniornya dalam kedinasan Polri sudah dalam posisi tersungkur dan berlutut.


Bahkan, tembakan yang dilepaskan Bharada E kepada Brigadir J dilakukan dalam jarak dekat, hanya 2 meter. 


"Jaraknya hanya dua meter dari posisi Brigadir J tersungkur. Tapi dia (Bharada E) tetap melakukan tembakan hingga seniornya itu tewas," ungkap Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik. (*)

close