TUTUP
TUTUP
Politik

Soal Wacana Presiden Tiga Periode, Jokowi: Saya Taat Konstitusi dan Kehendak Rakyat

Admin
29 August 2022, 9:08 PM WAT
Last Updated 2022-09-04T06:58:47Z
Joko Widodo atau Jokowi (Foto: Istimewa)

JAKARTA - Presiden Joko Widodo atau Jokowi kembali menanggapi suara relawan yang menghendaki dia kembali maju menjadi calon presiden pada Pilpres 2024.


Hal itu terungkap saat Jokowi berbicara di depan para relawan dalam acara Musyawarah Rakyat atau Musra Relawan Jokowi, yang digelar di GOR Arcamanik, Bandung, Jawa Barat, Ahad (28/8/2022).


Acara itu membahas siapa calon presiden pilihan para relawan di Pilpres 2024. Jokowi mengungkapkan agar mereka tak salah pilih dan berhati hati saat memilih.


"Saya ulangi lagi. Ulah lepat. Jangan keliru, salah salah menentukan sikap," kata Jokowi.


Jokowi kemudian meneruskan, bahwa ada lagi yang bertanya kepada dia, "siapa pak?"


Saat itu muncul suara "Jokowi, Jokowi"


"Ya nanti ini forumnya Musra ini ditanya, siapa. Jokowi, Jokowi. Konstitusi tidak memperbolehkan ya. Sudah jelas itu. Ya sekali lagi saya akan selalu taat pada konstitusi dan kehendak rakyat, Saya ulangi. Saya akan taat konstitusi dan kehendak rakyat," kata Jokowi, dilansir Tempo.


Mendengar hal itu massa pun kembali meneriakkan nama "Jokowi" sambil bertepuk tangan.


Jokowi kemudian mengungkapkan keheranannya terhadap kelompok yang langsung memprotes wacana jabatan presiden tiga periode.


Menurut Jokowi, hal tersebut masih dalam tataran wacana saja. 


"Negara ini negara demokrasi, jangan sampai ada yang baru ngomong tiga periode saja sudah ramai. Itu tataran wacana, boleh saja orang menyatakan pendapat," ujar Jokowi.


Jokowi menyebut jabatan presiden tiga periode untuk dirinya masih di tataran wacana.


Dia mengingatkan kepada pihak yang protes untuk menyampaikan pendapat dan aspirasi dengan cara yang baik dan tidak anarkis.


"Ada yang ngomong ganti presiden juga boleh. Ya tidak? Jokowi mundur juga boleh," kata Jokowi. 


Wacana jabatan tiga periode ini sebelumnya muncul di awal tahun 2022.


Hal itu pertama kali disuarakan Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto. Ia mengklaim ide melanggar konstitusi tersebut merupakan aspirasi masyarakat. 


Belum selesai dengan pernyataan Airlangga, Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan juga mengeluarkan pernyataan serupa.


Ia mengklaim, menurut big data yang dimilikinya, ada 110 juta warganet yang meminta Jokowi menjabat tiga periode. (*)

close