Sutrisno, pelaku pembacokan terhadap satu keluarga di Bandar Lampung (Foto: Istimewa) |
BANDAR LAMPUNG - Polisi akhirnya berhasil menangkap seorang pria yang diduga kuat sebagai pelaku pembacokan terhadap satu keluarga di Bandar Lampung.
Dalam peristiwa itu, lima orang sekeluarga dalam satu rumah jadi korban.
"Iya benar telah ditangkap, saat ini kami masih melakukan pemeriksaan terhadap pelaku di Mapolresta Bandar Lampung," kata Kasatreskrim Polresta Bandar Lampung, Kompol Dennis Arya Putra, Senin (15/8/2022).
Dennis mengatakan, pelaku yang ditangkap adalah Surtisno. Dia ditangkap di Jalan Pangeran Tirtayasa di depan Perum Bukit Emas Kecamatan Sukabumi, Bandar Lampung pada dini hari tadi, sekitar pukul 03.00 WIB.
Dalam proses penangkapan, polisi harus melepaskan beberapa kali tembakan peringatan karena pelaku masih memegang parang yang digunakan untuk membacok para korban.
Dennis menyebutkan hasil pemeriksaan awal pelaku telah mengakui perbuatannya atas pembacokan lima orang korbannya yakni Umiyati (50), Firman (30), Merry (28), Septa (21) serta Nando (4).
Disebutkan dia, peristiwa ini bermula saat pelaku mencari anaknya di rumah korban. Namun tanpa sebab apa-apa, dia melihat seolah-olah para korban sedang memotong anaknya.
"Pelaku ini mengaku gelap mata karena menduga anaknya ini dipotong-potong oleh para korban, maka dirinya melakukan serangan itu," terang Dennid, dilansir detikcom.
Ditanya terkait informasi bahwa Sutrisno mengalami gangguan kejiwaan, dia belum bisa memberikan keterangan lebih.
"Untuk pembuktian itu, akan kami sampaikan nanti. Karena pelaku juga masih dilakukan pemeriksaan," ujar Dennis.
Atas perbuatannya, polisi menjerat pelaku dengan pasal 351 Ayat 3 KUHPidana.
Sebelumnya diberitakan, lima orang warga di Jalan Pulau Singkep, Kelurahan Sukabumi, Bandar Lampung diserang orang tak dikenal (OTK), Minggu (14/8/2022).
Pelaku dengan membabi buta membacok lima anggota keluarga itu dengan parang.
Saat ini seluruh korban masih dirawat di rumah sakit. Sementara pelaku langsung kabur usai membacok para korban. Beberapa jam kemudian, polisi dan warga berhasil menangkapnya. (*)