TUTUP
Ekonomi

Menkeu: BBM Subsidi Tidak Tepat Sasaran, 60 Persen Masyarakat Mampu Pakai Pertalite

Admin
28 August 2022, 11:29 AM WAT
Last Updated 2022-08-29T00:12:11Z
Foto: Ilustrasi/Istimewa

JAKARTA - Pemerintah belum memutuskan kenaikan harga bahan bakar minyak atau BBM.


Namun Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan APBN 2022 sudah harus menaikkan subsidi energi menjadi Rp502,4 triliun, sebagai imbas dari melambungnya harga minyak dunia.


"BBM bersubsidi selama ini tidak tepat sasaran. Banyak bahan bakar minyak bersubsidi khususnya pertalite dan solar yang dinikmati masyarakat menengah ke atas, dibandingkan masyarakat tidak mampu." ujarnya, Sabtu (27/8/2022).


Sri Mulyani mengatakan warga tidak mampu yang menggunakan solar bersubsidi hanya mencapai 5 persen dan pertalite 60 persen konsumen yang merupakan masyarakat menengah ke atas atau mampu.


Ia juga menambahkan kuota solar dan pertalite yang dimiliki saat ini hanya akan cukup hingga bulan Oktober mendatang.


"Jika tetap disubsidi, pemerintah harus menambah anggaran sebesar Rp195 triliun." kata Sri Mulyani, dilanir tvonenews.com.


Sementara itu rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak atau BBM jenis pertalite tengah menjadi sorotan, karena berdampak pada dunia perekonomian. 


Dengan naiknya harga BBM subsidi, laju inflasi tanah air diyakini akan meloncat tinggi.


Penyaluran kredit perbankan menjadi salah satu sektor yang terdampak, ditambah dengan naik turunnya suku bunga uang Indonesia lantaran fluktuasi BI Rate dapat mempengaruhi penyaluran kredit perbankan. (*)

close