TUTUP
Lampung

Mendadak, Ratusan Guru PAUD di Lampung Timur Protes saat Wagub Hendak Beri Sambutan

Admin
05 August 2022, 2:08 PM WAT
Last Updated 2022-09-06T05:31:49Z
Guru PAUD di Lampung Timur protes soal insentif yang kecil, Kamis (4/8/202). (Foto: Suaralampung.id)

LAMPUNG TIMUR - Ratusan guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Lampung Timur (Lamtim) memprotes insentif mereka yang hanya Rp 100 ribu, kepada Wakil Gubernur Lampung, Chusnunia Chalim.


Mereka membentangkan poster berisi protes, sambil berteriak "Naikkan insentif, dan berikan status jelas kepada guru PAUD".


Peristiwa itu terjadi saat acara pengukuhan pengurus daerah dan pengurus cabang Himpaudi Lampung Timur sekaligus ulang tahun ke-17 Himpaudi di Gedung Olahraga, Sukadana, Kamis (4/8/2022).


Semula, Wakil Gubernur Lampung naik ke podium hendak memberikan sambutan di acara tersebut.


Namun baru saja Nunik, sapaan akrab Chusnunia Chalim, mengucap salam dan menebar senyum, tiba-tiba para guru PAUD itu berdiri sambil membentangkan poster dan berteriak memprotes soal nasib mereka.


Para guru PAUD itu protes terkait dengan honor yang sangat rendah, dan meminta pemerintah menjadikan guru PAUD sebagai guru formal dari non formal.


Tulisan dalam poster yang dibawa ratusan guru PAUD Lampung Timur 'guru PAUD itu capeknya sama, kreatifnya sama, terus kapan statusnya disamakan?'.


Inti dari tulisan tersebut sebagai bentuk protes mereka kepada pemerintah menuntut pengakuan sebagai guru formal dan honor yang layak.


"Ya, sabar, sabar, terkait insentif dan status pasti kami perjuangkan, pasti saya penuhi permintaan ibu-ibu semua," janji Nunik.


Saat dikonfirmasi, wagub menegaskan siap menaikkan besaran honor guru PAUD nonformal dari Rp100 ribu menjadi Rp400 ribu.


"Namun itu semua perlu waktu," ujar wanita yang juga Mantan Bupati Lampung Timur itu, dilansir Suaralampung.id


Nunik berjanji kenaikan honor akan dilakukan berangsur dari 2023 menjadi Rp300 ribu dan 2024 akan dinaikkan menjadi Rp400 ribu.


Persoalan dengan status, Nunik menyarankan guru PAUD melalui lembaganya Himpaudi membuat semacam payung hukum untuk syarat mengajukan status guru formal.


Selama ini Himpaudi adalah suatu organisasi independen yang menghimpun unsur pendidik dan tenaga kependidikan anak usia dini.


"Saya akan rumuskan harapan ibu-ibu guru PAUD. Saya akan rapatkan bila perlu seluruh pengurus PAUD se Provinsi Lampung akan saya ajak diskusi membahas hal terkait," kata Nunik.


Ketua Himpaudi Lampung Timur, Ridha, mengatakan jerih payah ribuan guru PAUD di Lampung Timur hanya menerima upah Rp 100 ribu.


Dia menggambarkan betapa beratnya tanggung jawab sebagai guru PAUD kepada anak didik yang masih belia dan rata rata usia di bawah 5 tahun.


Anak seusia itu menurut dia harus mendapat perhatian penuh dari guru.


Sementara anak yang dititipkan di PAUD cukup banyak. Tidak sedikit orang tua murid mengambil anaknya ketika sore hari.


"Guru PAUD saya akui berat, tanggung jawab kepada anak selama dititipkan, perhatian harus penuh dari soal menyuapi makan, memandikan hingga membersihkan kotoran. Jadi wajar mereka menuntut upah yang layak dari pemerintah," tegas Ridha.


Jumlah guru PAUD non formal di Lampung Timur sebanyak 1.268 dan jumlah murid 12.889.


"Keinginan para guru PAUD ingin dijadikan sebagai guru PAUD formal berkaitan dengan honor yang diterima." kata Ridha.


Artinya, jika status bisa berubah menjadi guru formal, maka harapan besar guru PAUD bisa mendapat honor layak dan pengakuan sebagai guru.


"Selama ini guru PAUD sama saja, masih profesi tukang asuh jika statusnya tetap nonformal, sementara mereka di sekolahan tidak hanya momong, tapi uga memberikan pelajaran yang sesuai dengan usia anak," paparnya. (*)

close