TUTUP
Kesehatan

Ada Kasus PMK Pertama di Kota Bandar Lampung, Disebut Terpapar dari Manusia

Admin
02 August 2022, 6:45 PM WAT
Last Updated 2022-09-20T14:32:23Z
Kepala Dinas Pertanian Kota Bandar Lampung, Agustini (Foto: Istimewa)

BANDAR LAMPNG - Dinas Pertanian Kota Bandar Lampung melaporkan kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) pertama telah masuk ke ibu kota Provinsi Lampung itu.


Tercatat sudah ada empat ekor sapi dan delapan ekor kambing di Bandar Lampung terpapar PMK.


Kepala Dinas Pertanian Kota Bandar Lampung, Agustini mengatakan empat ekor sapi tersebut terpapar sejak dua pekan lalu. Namun saat ini kondisinya telah membaik.


"Ada kasus PMK di Sukarame, namun sudah sembuh karena kita berikan vitamin dan obat secara teratur," ujarnya, Senin (1/8/2022).


Kasi Kesehatan Hewan dan Kesehatan masyarakat veteriner (Kesmavet) Dinas Pertanian Kota Bandar Lampung, M. Rifki mengatakan, usai menerima laporan pihaknya langsung melakukan pengambilan sampel untuk uji laboratorium, sembari memberikan vitamin dan obat anti radang.


"Kita juga berikan suplemen herbal seperti kunyit dan jeruk lemon. Setelah tiga hari menunjukkan gejala pemulihan seperti mau makan," ujarnya, dilansir RMOL.


Menurut Rifki, kasus PMK pertama tersebut diduga terjadi akibat virus yang terbawa dari manusia atau dari kendaraan yang melintas daerah yang terpapar virus PMK.


"Sapi itu tidak dari luar, kemungkinan terpapar dari virus yang terbawa oleh manusia atau kendaraan," jelasnya.


Selain 4 ekor sapi, Dinas Pertanian juga mendapatkan laporan dari Gunung Terang. Setelah dilakukan pengambilan sampel tercacat 8 kambing terpapar PMK.


"Pekan lalu kita mendapatkan laporan. Saat ini masih dalam pantauan dan pengobatan, ada beberapa kambing yang sudah menunjukkan pemulihan," ujarnya.


Rifki menghimbau kepada para peternak agar tetap menjaga sanitasi kandang.


Disarankan juga untuk melakukan penyemprotan disinfektan dari asam sitrat yang sudah diajarkan.


"Virus PMK tidak suka asam, kita sarankan untuk melakukan penyemprotan asam sitrat pagi dan sore. Sementara untuk hewan ternak berkuku belah yang belum divaksin untuk segera divaksin," kata Rifki. (*)

close