TUTUP
LampungRegional

Sepekan Lima Kebakaran di Bandar Lampung, Simak Sejumlah Saran Penting dari BPBD

Admin
11 July 2022, 9:34 PM WAT
Last Updated 2022-08-08T10:55:11Z

Kebakaran di Bandar Lampung (Foto: Istimewa)

SABURAI - Dalam sepekan terjadi lima kasus kebakaran di Kota Bandar Lampung, 3 Juli hingga 10 Juli 2022.


Rinciannya, Pasar Tempel Terminal Rajabasa pada 3 Juli, rumah warga di Kelurahan Labuhan Dalam 4 Juli, Bedeng Sinar Utama Kota Karang Raya 6 Juli, pemukiman warga di Kelurahan Kangkung Bumi Waras 8 Juli, dan rumah warga di Tanjung Karang Barat 10 Juli.


"Penyebab dari kasus-kasus kebakaran ini disinyalir akibat korsleting listrik dan kebocoran gas untuk kompor," ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bandar Lampung, Syamsul Rahman, Senin (11/5/2022).


Jika ditotalkan, bencana kebakaran sejak Januari hingga Juli 2022 di Kota Bandar Lampung mencapai 60 kasus.


Hampir menyamai jumlah kasus dalam setahun periode 2021 kasus kebakaran di Kota Tapis Berseri adalah 77 kasus.


Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Bandar Lampung, Sutarno menyarankan, untuk antisipasi awal, masyarakat diminta mengisi kantong-kantong air di rumah pada malam hari seperti bak mandi, ember, dan sebagainya,


"Ini sebagai pertolongan pertama sebelum petugas pemadam kebakaran datang," jelasnya, dilansir IDNTimes.


Selain itu, masyarakat juga diminta mematikan semua alat yang berpotensi menimbulkan panas dan listrik sebelum meninggalkan rumah.


Apalagi masa seperti sekarang ini adalah musim peralihan dari musim hujan ke musim kemarau.


“Seperti lampu. Terlihat sepele, tapi lampu ini harus mati ketika hendak keluar rumah. Kompor, alat setrika, dan elektronik lainnya, khususnya yang menimbulkan panas,” ujar Sutarno.


Dia juga menghimbau pemilik kendaraan roda empat, khususnya di perumahan dengan jalanan relatif sempit, agar tidak memarkirkan di pinggir jalan.


Hal itu dikarenakan dapat berisiko menghambat akses jalan mobil pemadam kebakaran.


“Kita ada waktu dalam menangani bencana kebakaran, sejak orang telpon sampai air keluar untuk memadamkan api maksimal harus 10 menit, tidak boleh lebih. Makanya kalau masyarakat mau kooperatif, insha Allah bisa,” kata Sutarno.


Dia juga minta masyarakat memberikan pertolongan pertama saat terjadi kebakaran.


Meski tak bisa memadamkan api secara total, tapi hal ini bertujuan untuk mencegah api menjalar lebih luas.


“Bukan hanya menonton atau selfie (mengambil gambar dengan ponsel). Bantuan sekecil apapun, pasti membantu,” jelas Sutarno.


Masyarakat juga diminta melakukan pertolongan pertama pada saat mobil pemadam kebakaran belum sampai di lokasi.


Namun saat petugas datang, masyarakat diminta membantu sesuai arahan petugas.


“Saat petugas datang, tindak lanjutnya serahkan saja pada petugas. Memang ada masyarakat yang mau membantu, tapi tidak tahu bentuk bantuan seperti apa yang harus diberikan,” katanya.


Jangan sampai niat baik membantu tersebut justru memperlambat pemadaman api di lokasi kebakaran.


“Kemarin ada kasus, selang belum disambungkan ke mobil, tapi sudah ditarik beberapa orang. Kalau belum tersambung, bagaimana air bisa keluar. Masyarakat perlu paham,” kata Sutarno.


Kesadaran masyarakat merupakan aspek paling penting dalam kasus ini.


Masyarakat diminta segera tanggap dan langsung meminta bantuan begitu melihat adanya kebakaran.


Kontak pemadam kebakaran BPBD Kota Bandar Lampung bisa melalui telepon (0721) 252741.


“Kesadaran tanggap bencana juga sebenarnya sudah kita lakukan melalui penyuluhan kepada camat, linmas, dan lainnya dalam beberapa kesempatan,” ujar Sutarno. (*)

close