![]() |
Kombes Arie Rachman Nafarin (Foto: Istimewa) |
SABURAI - Polda Lampung menduga data puluhan nasabah Bank Lampung yang bocor sehingga terjadi skimming miliaran rupiah, didapat dari marketplace.
Direktur Direktorat Kriminal Khusus (Ditkrimsus) Polda Lampung Kombes Arie Rachman Nafarin menuturkan, akun marketplace diduga menjadi "ladang" bagi pelaku skimming mendapatkan data nomor rekening.
Menurutnya, dugaan sementara, setelah memperoleh nomor PIN ATM nasabah Bank Lampung, pelaku mencari nomor rekeningnya di sejumlah marketplace.
"Rata-rata masyarakat sekarang nomor rekeningnya sudah terdaftar di perbelanjaan online ataupun aplikasi keuangan digital, mereka (pelaku) cari (data nasabah) di situ," kata Arie, Selasa (21/6/2022).
Setelah menemukan data akun yang cocok, pelaku mengambil uang korban di lokasi yang berada di luar Provinsi Lampung.
"Pelaku diduga mengambil uang nasabah di Bali dan Jawa Tengah," ujar Arie, dilansir Kompas.com.
Namun, ada benang merah yang terputus dan sedang diusut Ditkrimsus Polda Lampung, yakni data nasabah yang diketahui berdasarkan nomor PIN ATM tersebut.
"Ini masih kita lacak, bagaimana pelaku mendapatkan data nasabah," kata Arie.
Sedangkan modus pelaku mendapatkan nomor PIN ATM yaitu dengan memasang kamera tersembunyi di penutup keypad mesin ATM.
Sejauh ini, Ditkrimsus telah mendapatkan lokasi gerai ATM Bank Lampung yang dipasangi kamera.
"Ada dua lokasinya di Lampung, tapi kita belum bisa memberikan keterangan rinci," kata Arie.
Bantah Data Bocor
Humas Bank Lampung, Edo Lazuardi membantah adanya kebocoran data yang membuat pelaku mudah membobol isi rekening nasabah.
"Perlu dipahami, ada perbedaan antara hacker dengan skimming. Kalau kebocoran (data) itu dari dalam, di-hack, tetapi yang terjadi sekarang skimming, dari luar, pelaku meng-copy kartu," kata dia.
Edo menambahkan, jika disebut terjadi kebocoran data hal itu tidak terjadi.
"Tidak ada kebocoran data. Bahkan sampai saat ini Bank Lampung tidak menyebutkan nasabah yang mengalami skimming, itu kerahasiaan nasabah," kata Edo.
Diberitakan sebelumnya, Direktorat Kriminal Khusus (Ditkrimsus) Polda Lampung mengusut dugaan skimming yang dialami puluhan nasabah Bank Lampung.
Jumlah uang yang hilang mencapai miliaran rupiah.
Direktur Ditkrimsus Polda Lampung, Kombes Arie Rachman Nafarin mengungkapkan, total nasabah yang dilaporkan mengalami skimming mencapai 47 orang.
"Sebagian besar dilaporkan oleh Bank Lampung, tetapi ada juga masyarakat yang melapor," kata Arie di Mapolda Lampung, Senin (20/6/2022).
Berdasarkan penyelidikan, kerugian nasabah bervariasi, mulai dari Rp 15 juta hingga Rp 300 juta, sehingga total uang yang telah dicuri mencapai miliaran rupiah. (*)