TUTUP
EkonomiHeadlineLampung

Harga Hewan Qurban Naik, Penjualan di Lampung Turun, Wabah PMK Berdampak

Admin
26 June 2022, 5:36 PM WAT
Last Updated 2022-07-09T11:48:24Z

Foto: Ilustrasi/Istimewa


SABURAI - Para pedagang hewan qurban di Bandar Lampung mengeluhkan menurunnya penjualan akibat penyakit mulut dan kuku (PMK).

Menurunnya angka penjualan hewan qurban dirasakan pedagang yang membuka lapak di kawasan Jalan Rasuna Said, Teluk Betung Utara, Bandar Lampung.

Usman (46) pedagang hewan ternak di kawasan tersebut mengatakan, harga hewan qurban tahun ini mengalami kenaikan.

Untuk kambing, harga terendah Rp 2 juta per ekor dan tertinggi Rp 9 juta per ekor.

Untuk sapi harga terendah Rp 18,5 juta per ekor dan tertinggi Rp 33 juta per ekor.

"Harganya naik Rp 500 ribu hingga Rp 1 juta," kata Usman, dilansir Beritasatu.com, Ahad (26/6/2022).

Menurutnya, kenaikan harga hewan qurban tidak sebanding dengan tingkat penjualan, karena saat ini permintaan hewan qurban menurun akibat adanya wabah PMK.

"Masyarakat menjadi takut untuk membeli hewan qurban," ujar Usman.

Padahal dia memastikan hewan qurban yang dijualnya sehat, berumur, dan tidak terjangkit PMK.

Hewan qurban yang dijualnya sudah mengantongi sertifikat sehat dari Dinas Pertanian Bandar Lampung.

"Hewan qurban itu diambil dari Kabupaten Pringsewu, Lampung Selatan dan Lampung Tengah," jelas Usman.

Senada diungkapkan pedagang hewan qurban di kawasan Jalan Pangeran Emir M Noer, Teluk Betung Utara, Bandar Lampung.

Usup (54) pedagang hewan qurban di kawasan tersebut mengatakan, hewan kurban yang dijualnya telah melalui pengecekan dari adanya indikasi penyakit.

Meski demikian, tingkat penjualan hewan qurban menjelang Hari Raya Idul Adha tahun ini menurun, akibat adanya wabah PMK.

"Kalau ada indikasi penyakit tidak akan dibawa ke lapak penjualan," kata Usup. (*)

close