![]() |
Ridho Ficardo (kemeja batik) dan Alzier Dianis Thabranie (kemeja biru). | foto: istimewa |
LAMPUNG - Agenda pengembalian berkas penjaringan bakal calon gubernur (Bacagub) oleh DPW PPP Lampung, jadi arena 'serang' Alzier Dianis Thabranie terhadap Ridho Ficardo, saat keduanya datang pada hari yang sama, Kamis (15/6/2017).
Alzier terlebih dahulu diberi kesempatan menyampaikan pemaparan rencana pencalonannya.
Melalui pengeras suara yang telah disediakan panitia penjaringan PPP, Alzier mengaku pernah mendaftar sebagai bacagub lewat PPP.
Akan tetapi, kata Alzier, namanya tidak diusulkan ke DPP PPP. Padahal, menurutnya, saat mendaftar itu dia sudah membayar uang pendaftaran.
Sambutan Alzier semakin menarik, manakala mantan Ketua DPD I Partai Golkar Lampung ini menyampaikan pesan politik yang dialamatkan langsung kepada Ridho Ficardo, bacagub petahana Gubernur Lampung.
“Infrastruktur di Lampung ini, tidak akan bisa ditutup oleh gula sebanyak 15 ton,” kata Alzier.
Pernyataan tersebut sontak membuat sejumlah pewarta tercengang. Demikian pula dengan tim Ridho Ficardo yang ikut mengantarkan Ketua DPD Partai Demokrat Lampung itu ke Sekretariat PPP.
“Masyarakat harus sadar. Hidup ini jangan cuma duit saja. Artinya, jangan mau diiming-imingi oleh duit, gula atau sebagainya. Gubernur saat ini kurang cerdas, karena belum ada pergerakan dan inovasi,” tandas Alzier pula.
Nah, lantaran Ridho Ficardo ada di ruangan sama dan hanya dibatasi tembok, pernyataan politik Alzier ini pun langsung didengar Ridho beserta timnya.
Tiba gilirannya Ridho mendapat kesempatan menyampaikan pemaparan rencana pencalonan, Ridho balik menyerang Alzier.
“Biarkan saja. Orang mimpin partai aja gak benar,” ucap Ridho Ficardo.
Suasana memang sempat nyaris panas. Namun, kedewasaan berpolitik masing-masing pihak, membuat aksi saling ‘cemes’ ini menjadi dingin dengan sendirinya, seperti dilansir Porosglobal.
Signal Megawati
Surat rekomendasi parpol memang belum turun. Namun, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri sudah menggariskan dalam Pilgub Lampung 2018 bakal mengusung kader internal.
Kasatmata Herman HN, Walikota Bandar Lampung yang berencana ikut ambil bagian di ajang pemilihan kepala daerah tersebut, dalam penjaringan PDI-P beberapa waktu lalu, hanya dirinya bersama Mukhlis Basri yang merupakan kader partai.
“Saya tidak daftar kemana-mana, karena kita PDIP. Partai mengutamakan kader. Calon gubernur hanya dua, saya dan Pak Mukhlis,” kata Herman HN, Kamis (15/6).
Ketua Satgas PDI-P Lampung itu berharap, PDI-P bersatu.
“Kalau kita bersatu, pasti menang. Dikasih uang, ambil. Tapi jangan dipilih. Kita harus cari pemimpin yang baik dan merakyat. Jangan karena dikasih duit, terus mengkol. PDI-P harus besar,” tandasnya.
Sementara itu, informasi tentang petikan ucapan Ketua Umum PDI-P, Megawati Soekarnoputri menyikapi ajang Pilgub Lampung 2018 yang diperoleh semalam, menekankan kader PDI-P di Lampung agar ikut maju di Pilgub.
“Kader PDI-P gak perlu takut nyagub,” kata Megawati.
Dimintai komentarnya lewat pesan singkat SMS, semalam, Mukhlis Basri tidak secara khusus mengomentari perihal Pilgub Lampung.
Namun, menjawab ‘perjodohan politik’ yang sempat viral di jejaring social facebook antara dirinya dengan Herman HN, Bupati Lampung Barat itu menolaknya. (*)