TUTUP
Lampung

Guru Honor Murni di Lampung Dianggarkan Tunjangan Rp 2,4 Juta per Tahun

ADMIN
28 June 2017, 5:11 PM WAT
Last Updated 2022-09-15T17:08:53Z
(ilustrasi/ist)

LAMPUNG - Ini kabar baik bagi para guru honorer murni di Lampung.

Pada tahun anggaran 2017 ini, Pemerintah Provinsi (Pemprov) setempat menganggarkan Rp 14,7 miliar tunjangan guru honor murni SMA dan SMK negeri.

Setiap guru honor murni mendapat tunjangan Rp 2.451.000  per tahun per orang, yang dibayarkan per semester.

"Pemberian tunjungan itu merupakan konsekuensi pengalihan kewenangan SMA/SMK ke provinsi," ujar Gubernur Lampung Ridho Ficardo, melalui rilis tertulis yang diterima, Rabu (28/6/2017).

Sebenarnya, lanjut dia, sejak dulu tunjangan ini dibayarkan merata untuk guru honor murni mulai SD hingga SMA/SMK, namun dibagi rata per kabupaten.

Tapi karena kewenangan SMA/SMK beralih ke provinsi, Pemprov fokus ke guru honor SMA/SMA negeri.

"Kami berharap pemerintah kabupaten dan kota dapat membayar guru honor yang menjadi kewenangannya," imbau Ridho.

Dia berharap, para guru SD dan SMP yang selama ini mendapat tunjangan honor tidak berkecil hati.

Pemprov Lampung, lanjut Ridho, akan menyurati pemerintah kabupaten dan kota, untuk meneruskan tunjangan itu sesuai kemampuan APBD masing-masing.

Pemprov Lampung menargetkan seluruh guru honor yang berjumlah 17 ribu mendapat tunjangan pada 2018.

Gubernur berkomitmen memperjuangkannya pada pembahasan Rancangan APBD 2017 bersama DPRD Provinsi Lampung.

"Jangan sampai nasib guru yang mengangkat harkat dan martabat bangsa, kalah dengan buruh yang mengangkat karung di pelabuhan," kata Ridho, seperti dilansir Tribunnews.

Meskipun demikian, Gubernur menyadari tunjangan itu masih jauh dari ideal, karena buruh angkut di pelabuhan bisa berpenghasilan Rp1,8 juta per bulan.

Untuk itu, pada APBD 2018, Pemprov akan memperjuangkan penambahan jumlah honor tersebut.

Di Lampung terdapat 225 SMA dan 99 SMK negeri yang kini menjadi tanggung jawab provinsi.

Jumlah guru honor pun lebih banyak daripada guru PNS.

Gubernur berharap tunjungan itu dapat memperkecil disparitas kualitas pendidikan antar kabupaten di provinsi Lampung.

"Guru penerima tunjangan paling tidak mengabdi dua tahun dan belum mendapat tunjangan dan belum ikut sertifikasi," kata Ridho.

Pemprov Lampung juga mengapresiasi para pendidik dan tenaga pendidik dengan mengalokasikan Rp 3,9 miliar untuk seragam batik Lampung, yang dibagikan kepada 26 ribu penerima, berupa bahan.

Gubernur berharap batik tersebut menunjang penampilan para guru saat mengajar. (*)
close