"Hasil panen nantinya bisa kita olah menjadi gaplek ataupun nasi tiwul kering dan panganan lainnya. Apalagi jika didukung pemerintah daerah yang memfasilitasi teknologinya. Saya yakin harga singkong dapat dikendalikan oleh kita," kata Chairul.
Sementara, dari hasil pantauan Saburai.id, harga singkong di pabrik merosot hingga mencapai Rp680-Rp810/kilogram (kg), dan di tingkat petani paling rendah hanya Rp400/kg.
Sementara, dari hasil pantauan Saburai.id, harga singkong di pabrik merosot hingga mencapai Rp680-Rp810/kilogram (kg), dan di tingkat petani paling rendah hanya Rp400/kg.
Merosotnya harga komoditas pertanian singkong ini, membuat petani di kabupaten yang berselogan Terdepan Optimis dan Pasti Maju (TOP) Tubaba tersebut makin terpuruk. (Saharuddin)