TUTUP
Hukum

"Dada Anak Saya Ditusuk Pakai Pedang Tembus ke Punggung"

Admin
10 March 2016, 9:50 PM WAT
Last Updated 2016-03-10T14:53:01Z
Ibunda mendiang Dwiki, Juniarti (hijab warna-warni) saat menceritakan pembunuhan anaknya. (ist)

LAMPUNG – Tersangka utama pembunuhan Dwiki Sofian (16) pelajar SMKN 2 Bandar Lampung bernama Krisna (K) pelajar SMAN 13 Bandar Lampung, hingga kini masih buron dan belum juga tertangkap. 

Ini membuat  orang tua mendiang Dwiki,  Ma'sun Sopian, Juniarti, dan kakak korban, Melia, datang melapor ke Kapolda Lampung Brigjen Dr Ike Edwin, SH MH, saat berkantor di luar Mapolda, yakni di Terminal Rajabasa, Kamis (10/3/2016) pukul 10.00 WIB.

“Saya minta polisi cepat menangkap Krisna yang membunuh anak saya secara keji,” kata Juniarti, ibu Dwiki.

“Kemarin saya lihat prarekontruksi yang dilakukan empat tersangka yang sudah ditahan. Mereka melakukan penusukan sebanyak 105 tusukan di dada anak saya sampai tembus ke punggung pakai pedang, pak kapolda, ” tambahnya.

Kapolda Lampung dan Wakapolda Lampung yang mendengar penuturan ibu korban langsung menitikkan air mata. Kapolda berjanji secepatnya menangkap Krisna, tersangka utama pembunuhan. 

Kapolda Brigjen Ike juga berjanji kepada orang tua korban dengan langsung memerintahkan anggotanya untuk secepatnya mengejar tersangka dengan memberi tenggang waktu paling lama satu minggu.

Usai mengadu kepada Kapolda Lampung, ibu korban langsung jatuh pingsan dan mendapat pertolongan tim medis yang disiapkan Polda Lampung, seperti dilansir Poskotanews.

Sebelumnya diberitakan, Dwiki Sofian pelajar kelas IX SMKN 2 Bandar Lampung Jurusan Survei dan Pemetaan, yang selalu mendapat predikat siswa terbaik di sekolahnya itu, dihabisi di jalan ZA Pagar Alam, Kedaton.

Lalu mayatnya dibuang di semak-semak Jalan Raden Imba Kesuma, Sumur Putri, Teluk Betung Selatan dan ditemukan pada Senin (7/3) pukul 17.00 WIB.

Pada saat pelaksanaan prarekonstruksi, puluhan polisi menjaga para tersangka dan lokasi, yang berada di tiga tempat kejadian perkara (TKP). Lokasi pertama yakni Lapangan Saburai, Enggal, tempat korban kali terakhir terlihat. 

Lokasi kedua di Jalan ZA Pagar Alam, Labuhan Ratu, lokasi yang diduga menjadi tempat eksekusi pembunuhan. Untuk lokasi terakhir yakni di Jalan Raden Imba Kesuma tempat korban dibuang dan ditemukan warga. (*)
close