TUTUP
EkonomiLampung

Rokok Berkontribusi Besar Sumbang Inflasi di Bandar Lampung

Admin
05 January 2016, 5:38 PM WAT
Last Updated 2016-01-05T10:38:26Z
(ilustrasi/getty)

BANDAR LAMPUNG - Pada Desember 2015, Kota Bandar Lampung mengalami inflasi sebesar 1,17 persen. Rokok menjadi salah satu komoditas yang berkontribusi besar terjadinya inflasi di ibukota Provinsi Lampung berjuluk Tapis Berseri ini.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Lampung Adhi Wiriana mengatakan, kelompok yang memberikan andil besar terjadinya inflasi yakni pada kelompok bahan makanan, minuman, makanan jadi, dan rokok.

"Selain cabai merah, cabai rawit bawang merah, bawang putih, telur ayam ras, daging, juga rokok kretek memberikan andil besar terjadinya inflasi di kota Bandar Lampung," katanya pada keterangan pers, Senin (4/1/2016).

Selain komoditas tersebut, inflasi juga disebabkan dari kelompok lain yakni tarif listrik, tarif air minum, gas dan bahan bakar. Kelompok bahan makanan menyumbang inflasi sebesar 0,91 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,19 persen, dan kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 0,07 persen.

Kelompok lainnya juga berperan meningkatkan inflasi, yakni kesehatan, sandang, pendidikan, dan rekreasi. Kemudian, olahraga, transpor, komunikasi, dan jasa keuangan, seperti dilansir Republika.

Ia mengatakan inflasi di kota Bandar Lampung menempati peringkat ke-30 dari 82 kota yang menjadi pengamatan BPS terhadap harga komoditas tersebut pada bulan lalu. Inflasi tertinggi berada di Merauke 2,87 persen, dan inflasi terendah sebesar 0,27 persen.(*)
close