![]() |
Ferynia. (ist) |
LAMPUNG -
Selama November 2015, realisasi ekspor produk industri kopi instan asal
Provinsi Lampung mencapai US$ 567.052 dengan volume 63,2 ton. Ekspor
kopi instan masih terus berlangung mengingat daerah ini sebagai pengasil
kopi robusta.
"Kopi
instan Lampung itu diekspor ke berbagai negara tujuan, seperti Vitenam
dan Singapura kendati tidak sebanyak penjualan di dalam negeri," kata
Kepala Dinas Perdagangan Provinsi Lampung Ferynia, Sabtu (2/1/2016).
Prospek
ekspor kopi instan Lampung, menurut Ferynia, masih tetap cerah
mengingat realisasi ekspor setiap bulan cukup baik. Selain itu, promosi
ke beberapa negara masih gencar dilakukan dengan menggelar berbagai
ajang pameran.
Menurutnya,
pangsa pasar kopi instan Lampung ke sejumlah negara masih terjaga
hingga sekarang. Ia mengatakan bahwa nilai maupun volume ekspor kopi
Lampung, masih berfluktuasi tergantung permintaan serta kontrak
perjanjian yang telah dibuat antara pengekspor dengan pembeli.
"Naiknya
volume ekspor antara lain akibat tingkat permintaan yang cenderung
tinggi, serta faktor harga di pasar dunia," kata Ferynia, seperti
dilansir Beritasatu dari Antara.
Dinas
Perindag Lampung mencatat, sentra produksi industri komoditas kopi
instan Lampung terdapat di Kota Bandarlampung. Daerah ini memiliki
kapasitas produksi kopi instan rata-rata 6.000 hingga 10.000 ton per
tahun.
"Penjualan kopi instan di dalam negeri dengan rata-rata 50 hingga 100 ton per bulannya," ujar Ferynia.
Luas areal kopi di Lampung mencapai 163.837 hektare dengan produksi kopi mencapai sekitar 140.000 ton/tahun. (*)