TUTUP
Hukum

Sebulan, Pembunuh Gajah Yongki di Lampung Belum Terungkap

Admin
13 October 2015, 5:30 PM WAT
Last Updated 2015-10-13T17:09:15Z
Bangkai gajah Yongki. (foto: istimewa)

LAMPUNG - Kematian gajah Yongki di areal Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS), Pesisir Barat, menjadi perhatian Internasional. Sebab, Yongki bukan gajah biasa. Dia adalah gajah patroli di TNBBS. Hewan malang itu ditemukan tewas dengan kondisi tubuh tanpa gading pada Jumat pagi (18/9/2015) lalu.

Namun sudah hampir sebulan, penyebab matinya Yongki belum juga bisa dipastikan. Penelusuran terhadap dugaan pembunuhnya terus dilakukan. Termasuk penyelidikan oleh Kepolisian Daerah (Polda) Lampung yang mem-back-up penyidik Polres Lampung Barat (Lambar).

’’Semua masih di lapangan,” kata Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirkrimsus) Polda Lampung Kombes Dicky Patrianegara, seperti dilansir Radarlampung, Selasa (13/10/2015).  

Mantan Kapolres Deli Serdang, Sumatera Utara ini mengatakan, sekarang pihaknya masih menunggu hasil laboratorium forensik (labfor) organ dalam Yongki. Ia pun tak yakin, hasilnya akan keluar dalam waktu dekat. Setelah pembedahan dan otopsi, organ dalam Yongki memang dibawa ke Labfor Polri di Jakarta.

”Masih menunggu (hasil labfor). Karena memang kan tidak biasa kasusnya,” ujar Dicky. Pemeriksaan terhadap para saksi pun telah dilakukan. ”Karena yang menangani langsung Polres Lambar, kita back-up. Doakan ya kasusnya cepat terungkap,” pintanya.

Dicky pun sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), Rabu (30/9) lalu. Tim turun sesuai perkiraan kejadian, antara pukul 01.00-05.00 WIB. Jalur untuk menuju tempat kejadian perkara (TKP) tidak mudah.

Untuk menuju tempat ditemukannya Yongki, para penyidik harus berjalan kaki pada malam hari. Meskipun jaraknya kurang dari satu kilometer, namun medan yang dilalui sulit. Setelah menanjak bukit, tim harus menyeberang sungai karena di lokasi itu tidak ada jembatan.

Karena sama sekali tidak ada penerangan di sekitar lokasi, kata Dicky, jarak pandang hanya sampai sekitar limapuluh meter. Tim menyusuri lokasi gajah yang dipelihara. Khusus Yongki, sebelum mati, gajah itu dirantai karena sedang berada dalam masa subur sesuai dengan ciri-ciri khusus. Karena dalam masa emas, maka tidak sembarang orang bisa mendekat. 

”Kalau orang tidak kenal lokasi tersebut, susah,” cetus Dicky.

Dia berharap, ada fakta baru yang terungkap dalam penyelidikan intensif ini. Sebab, para penyidik juga memeriksa duabelas saksi dalam olah TKP tersebut. Mereka yang diperiksa antara lain orang yang ada di sekitar TNBBS dan mahot atau pawang gajah. 

Berdasar informasi dalam pemeriksaan, Dicky menduga barang bukti berupa gading gajah Yongki yang hilang sudah keluar Lampung.

”Kalau melihat waktunya, barang bukti kemungkinan sudah keluar lokasi. Pelaku ini jelas lebih dari satu orang. Kami juga masih menunggu hasil laboratorium forensik untuk memastikan Yongki mati diracun atau dibius,” jelasnya.

Tunggu Outopsi
Sebelumnya, Kapolda Lampung Brigjen Edward Syah Pernong mengatakan, penyelidikan sudah mulai mengarah kepada jual-beli gading. 

”Kami juga sudah melakukan gelar perkara pada saat hari raya lalu,” kata Edward. Gelar perkara dilakukan bersama Polres Lambar, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), serta pemerintah kabupaten setempat.

Senada, Kepala Resort TNBBS Jaya Sumpena mengatakan, saat ini pihaknya masih menunggu hasil otopsi. 

”Kita masih nunggu hasil outopsinya. Tapi kita sudah turun dan terus melakukan penyelidikan,” ujarnya.

Terpisah, WWF Project Leader for Bukit Barisan Program Lampung YOB Carles menyatakan, sampai saat ini penyidik Mabes Polri, Polda Lampung, dan Polres Lambar terus melakukan penyelidikan atas kasus ini. 

”Kami (WWF) dan internal TNBBS juga sudah melakukan penyidikan. Saat ini pengawasan juga diperketat, karena kematian Yongki tamparan terbesar buat pengelola dalam menjaga habitat yang ada di kawasan tersebut,” kata dia.

Untuk menghindari terjadinya kasus serupa, patroli terus ditingkatkan. ”Kami pun selalu minta proteksi pengawanan diperketat. Kami harap pelaku dapat segera tertangkap,” ujarnya.

Netizen Mengecam
Diketahui, kematian Yongki yang tragis sempat memicu reaksi dari para netizen. mereka ramai-ramai mengecam aksi sadis tersebut. Tak terkecuali para selebritis tanah air. Dengan tagar #RIPYongki, para selebritis pun menuliskan belasungkawa dan menyampaikan kekecewaanya atas kejadian yang menimpa gajah tersebut.

Olga Lydia misalnya. Lewat akun Twitternya @OlgaLy_DIA, ia menuliskan kecamannya. ”Semoga pembeli gading gajah segera sadar akan ketololan dan kedunguannya! #RIPYongki,” tulis Olga.

Hal serupa juga dituliskan Tika Panggabean. “Selamat jalan yongki, terimakasih…”#RIPYongki,” tulisnya dengan mencantumkan emotikon menangis dan hati.

Musisi Dwiki Dharmawan pun turut memenuhi tagar #RIPYongki. ”Keterlaluan! Gajah Jinak Pahlawan Kita, Di Posko Pemantauan Dibantai dan diambil Gadingnya #RIPYongki,” kecaman Dwiki yang ditulisnya di akun @dwiki_dharmawan.

Banyaknya kecaman dan ucapan turut keprihatian atas tewasnya gajah Yongki di tagar #RIPYongki membuat tagar tersebut pada Senin (21/9) hingga pukul 11.30 WIB sempat menduduki Trending Topic Indonesia (TTI). (*)
close