![]() |
Orangutan pemakan daging ditemukan di Kalimantan (Foto: Benjamin Buckley/BBC) |
LAMPUNG ONLINE – Orangutan bisa jadi makhluk yang penuh rahasia, itulah yang ditemukan sekelompok peneliti ketika membuntuti seekor orangutan jantan liar (Pongo pygmaeus) di pedalaman hutan di Kalimantan.
Tim peneliti berhasil menemukannya dengan mengikuti suara panggilan panjangnya, yang menyatakan kehadirannya kepada orangutan lain yang ada di dekatnya.
Ketika tim peneliti semakin mendekat, jelas kelihatan bahwa orang utan itu tidak terbiasa dengan adanya manusia di sekitarnya, kata Benjamin Buckley dari Universitas Cambridge, Inggris.
“Ia bertindak sangat agresif, melemparkan ranting-ranting dan menggoyang-goyangkan pohon, dan kemudian segera melarikan diri,” kata Buckley, seperti dilansir Okezone dan BBCIndonesia, Rabu (14/10/2015).
Akhirnya, orangutan itu menjadi tenang dan duduk diam sendiri di atas pohon sambil mengunyah makanan. Ia memutar tubuhnya membelakangi, setiap kali tim peneliti mencoba melihat apa yang dimakannya.
“Setelah beberapa saat, saya berhasil menemukan tempat untuk mengamatinya dengan jelas. Saya melihat ada tupai di tangannya, yang ditarik-tariknya dengan giginya, dan saya mendengar bunyi memamah saat ia mengunyah,” kata Buckley.
Hal ini mengejutkan, karena orangutan di Kalimantan sebelumnya diketahui sebagai hewan vegetarian. Makanan utama mereka buah-buahan, tetapi kadang-kadang mereka juga makan daun, bunga-bungaan, kulit pohon dan serangga kecil.
Tim peneliti tidak melihat adanya perburuan ataupun darah segar. Mereka berpikir tupai itu pasti sudah mati sebelum orang utan jantan tersebut memakannya.
Penelitian ini diterbitkan di jurnal Primates. Para peneliti melaporkan bahwa isi perut tupai dibuang, tetapi semua bagian kerangka lainnya dikunyah dan ditelan, termasuk tulang, kulit, bulu dan ekor.
Ini untuk pertama kalinya seekor orangutan Kalimantan terlihat memakan daging sejak proyek untuk mempeljari cara hidup mereka dimulai di tahun 2003. Orang-orang utan ini telah diawasi selama 16.000 jam sejak Tropical Peatland Project dimulai.
Meski ada penemuan baru ini, para ilmuwan tidak berpendapat bahwa daging merupakan makanan normal orangutan.
“Tidak mungkin orangutan jantan dewasa dapat mengejar dan menangkap hewan secekatan tupai,” kata Buckley.
Yang lebih mungkin adalah bahwa orang utan hanya ingin memanfaatkan tupai yang ditemukannya, mengingat banyaknya buah-buahan untuk dimakan.
Selain itu ada pula spesies orangutan kedua, yang hidup di pulau Sumatera.
Mereka kadang-kadang makan daging, setelah mereka diamati berburu hewan malu-malu dalam lima kesempatan sejak tahun 1999. Akan tetapi, mereka hanya melakukannya ketika sulit mendapatkan buah, dan keadaan tidaklah seperti itu dalam pengamatan terbaru ini.
Kini jelaslah, bahwa seperti manusia, orangutan liar dapat memiliki makanan kesukaan mereka sendiri, kata Adriano Lameira dari Universitas Durham di Inggris, yang menjadi bagian dari tim yang mengamati orang utan Sumatra memakan daging.
“Kesukaan akan makanan tertentu secara individual seperti itu dapat diturunkan dari generasi ke generasi, atau menyebar secara horizontal dalam populasi, yang menyebabkan adanya budaya makanan,” kata Lameira.
Kenyataan bahwa kedua spesies orangutan ini terkadang makan daging mengisyaratkan bahwa nenek moyang yang sama tersebut melakukan juga hal ini, paling tidak pada suatu kesempatan.
“Studi ini memberi satu langkah maju untuk memahami apa yang mungkin menjadi ‘bahan’ dari budaya makanan pertama yang muncul dalam garis keturunan kita,” kata Lameira. (*)